Sumsel Independen – Kekurangan guru selalu saja terjadi, meski adanya penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hal tersebut juga dialami Kabupaten Lahat sendiri. Salah satu faktor utama terjadinya kekurangan guru yakni pendidik yang akan memasuki masa purnabakti (Pensiun).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, Drs H Suhirdin MM melalui, Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Erhansyah SPd MM mengatakan, kekurangan guru di Kabupaten Lahat selalu diupayakan ditutupi dengan adanya penerimaan PPPK.
Tahun 2021, ada sebanyak 643 pendidik honorer yang sudah diangkat menjadi PPPK. Selanjutnya di tahun 2022, bertambah lagi sebanyak 896 orang pendidik dengan jalur yang sama. Namun, kekurangan guru masih terjadi karena tidak sedikit juga guru yang mendekati masa Pensiun.
“Setiap bulan, setidaknya ada 10 pendidik yang urus surat untuk Pensiun,” kata Erhansyah, Senin (3/7/2023).
Erhansyah juga menuturkan, kekurangan guru bukan hanya terjadi di Kabupaten Lahat saja. Tapi juga di daerah lainnya bahkan hampir seluruh Indonesia. Ada faktor lainnya yang menyebabkan guru terus berkurang, seperti mutasi, dan meninggal dunia.
“Tidak bisa sampai 100 persen terpenuhi, karena data guru itu juga bersifat dinamis yang bisa berubah setiap harinya. Insya Allah tahun ini bisa terpenuhi dengan pembukaan PPPK tahun 2023,” sampainya. (via)
Cak_In
<
Tidak ada komentar