0
Sumsel Independen — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel melaporkan bahwa saat ini terdapat 1.044 titik api yang tersebar di beberapa wilayah Sumsel. Adapun rincian titik api tersebut adalah 599 titik di Ogan Komering Ilir (OKI), 127 titik api di Banyuasin, 77 titik api di Musi Banyuasin (Muba), 57 titik api di Musi Rawas Utara (Muratara), dan 31 titik api di Ogan Ilir (OI).
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, mengumumkan bahwa Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) akan diperpanjang mulai tanggal 18 hingga 24 Oktober 2023. TMC sebelumnya telah dilakukan pada 13-17 Oktober 2023.
“Hari ini adalah batas terakhir untuk TMC periode 13-17 Oktober 2023. Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel juga menyarankan agar TMC diperpanjang dengan berkoordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” ujar M Iqbal Alisyahbana pada Rabu (18/10/2023).
Alasan perpanjangan TMC ini didasari oleh prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan bahwa potensi hujan di beberapa wilayah Sumsel akan meningkat pesat pada 18-23 Oktober 2023.
Iqbal menjelaskan bahwa sebelumnya pelaksanaan TMC berjalan tanpa kendala, dan perpanjangan ini dilakukan seiring dengan potensi awan hujan yang ada di wilayah Sumsel.
“Tidak ada kendala dalam pelaksanaan TMC sebelumnya, dan jika ada potensi awan hujan di wilayah Sumsel, BNPB akan segera memperpanjang TMC,” tambahnya.
Dalam pelaksanaan TMC ini, akan dilakukan penyemaian (shorti) dengan penyebaran sebanyak 1.000 kilogram garam. Jumlah penyemaian akan disesuaikan dengan potensi awan hujan yang ada, dapat dilakukan satu kali, dua kali, atau tiga kali sehari.
Perpanjangan TMC ini bertujuan untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan yang menjadi perhatian serius di Sumsel. Semoga dengan TMC yang diperpanjang, potensi hujan dapat membantu meredam titik api yang masih tersebar di berbagai wilayah Sumsel. (DN)
Editor: Pram
Pos terkait
Sponsor
<
x
x
Tidak ada komentar