Sumsel Independen — asma merupakan penyakit kronis yang sering kali mengganggu pernapasan Anak-Anak dan remaja. Meskipun sulit untuk mengetahui penyebab pastinya, kombinasi faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam terjadinya kondisi ini.
Melansir dari Halodoc, Penyebab asma pada Anak tidak selalu jelas, namun faktor lingkungan dan genetik memainkan peran penting. Anak dengan riwayat keluarga atau kelebihan berat badan mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengidap asma. Pemicu umum termasuk alergi, polutan udara, infeksi pernapasan, kondisi cuaca, olahraga, dan refluks gastroesofageal.
Pada kondisi asma, saluran udara Anak mengalami pembengkakan dan penghasilan lendir yang menyebabkan sulitnya udara masuk dan keluar dari paru-paru. Gejalanya bisa beragam, termasuk sesak napas, batuk, dada terasa tertekan, dan mengi. Gejala ini dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari Anak.
Perawatan asma pada Anak harus disesuaikan dengan gejala, usia, dan kondisi kesehatan Anak. Dokter dapat merujuk ke ahli paru atau spesialis asma dan alergi. Pengobatan meliputi mengidentifikasi pemicu dan menghindarinya, serta memberikan obat sesuai dengan arahan dokter. Perawatan rumahan meliputi menjauhkan Anak dari pemicu asma, memberikan obat sesuai petunjuk dokter, memantau gejala, dan mengetahui tindakan saat kondisi memburuk.
Bekerjasamalah dengan dokter untuk merawat asma Anak dengan baik dan seefektif mungkin. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki orang tua tentang asma, semakin baik pula perawatan yang dapat diberikan kepada Anak.(umi)
<
Tidak ada komentar