Griya Literasi

Anggota DPRD Sumsel Dapil X Serap Aspirasi Siswa

Jumat, 20 Okt 2023 15:44 5 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan dari daerah pemilihan (Dapil) Sumsel X gelar reses tahap III di tahun 2023, 15 – 22 Oktober.

Pada kesempatan kali ini, Jum’at 20 Oktober 2023 reses dilaksanakan di SMA Negeri 2 Banyuasin I dan SMA Negeri 1 Banyuasin I Kabupaten Banyuasin.

Pelaksanaan giat reses Anggota DPRD Sumsel Dapil X itu terdiri dari Muhammad F. Ridho, ST., MT Selaku Koordinator Reses, Maliono S.H, Nadia Basyir, S.E, dan Marzuki, S.E.

Reses di SMA N 2 Banyuasin I Kabupaten Banyuasin

Pada kesempatan kunjungan pertama, Kepala sekolah SMA Negeri 2 Banyuasin I Kabupaten Banyuasin, Drs. Suharto menyampakain kondisi sekolah yang beberapa hal masih terdapat kekurangan.

“Untuk sarana prasarana jumlah gedung ada 12 kelas, laboratorium ada 1 itu fisika, namun kimia biologi itu belum ada mohon bantuannya pak untuk ditambah, Untuk sarana olahraga yang belum ada lapangan futsal hanya ada lapangan basket sehingga lapangan basket lebih sering digunanakan untuk futsal, UKS itu untuk isinya juga belum lengkap pak, dan musholla kalau bisa ditambah kapasitas pak dengan jumlah siswa yang cukup banyak sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk sholat jum’at,” kata Suharto

Koordinator reses Dapil Sumsel X, Muhammad F. Ridho, ST., MT dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan reses ini merupakan kegiatan bagi anggota dewan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihan.

“Kegiatan reses ini dapat kami jelaskan secara singkat adalah amanat dari Undang-Undang, dalam undang-undang lemerintah daerah disebutkan setiap anggota DPR diberikan masa tiap 4 bulan sekali, ini reses tahp III ini sama dengan reses terakhir di tahun ini, reses adalah serap aspirasi di daerah pemilihan, yakni daerah pemilahan X yang meliputi Kabupaten Banyuasin,” ujarnya.

Reses di SMAN 2 Banyuasin I Kabupaten Banyuasin

Dikatakan Muhammad F. Ridho, ST., MT bayak manfaat yang didapat dari kunjungan reses ke sekolah diantaranya dapat menyerap langsung aspirasi apa yang menjadi kendala dan kekurangan di tempat pendidikan.

“Banyak sekali manfaat kami melakukan kegiatan reses di SMA-SMA, Mungkin jika kami tidak ke sekolah apa yang disampaikan pak Suharto tadi tidak akan tersampaikan dan tidak akan dilaksanakan, kami datang kesini menjemput bola untuk merealisasikan apa yang menjadi usulan dari sekolah yang masih kurang segera diajukan proposal ke kami untuk digarap,” ucap Ridho.

Pada sesi tanya jawab, Arum Perista menanyakan terkait bullying di dunia pendidikan yang masif terjadi apa peran DPRD Provinsi menyikapinya.

“Bagaiman peran DPRD Sumsel untuk mengatasi kasus bullying yang sering terjadi di dunia pendidikan seperti yang sering viral beberapa waktu lalu,” kata Arum.

Reses di SMA N 1 Banyuasin I Kabupaten Banyuasin

Sementara itu, Isra Andini menanyakan salah satu cita-cita kemerdekaan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa namun masih terdapat kesenjangan pendidikan di Desa dengan di Kota

“Sedangkan pendidikan di desa masih sangat minim berbeda dengan dengan sarana pendidikan di kota, Terobosan apa yang sudah bapak lakukan bagi dunia pendidikan?,” Tanya Isra

Menanggapi hal itu, Muhammad F. Ridho, ST., MT mengatakan terkait bullying di dunia pendidikan yang sering viral beberapa waktu lalu merupakan bentuk dari kemajuan teknologi, maka dari itu ia menghimbau siswa untuk lebih baik memanfaatkan teknologi.

“Dunia pendidikan ini marak terjadinya bullying viral, inilah bentuk dari kemajuan teknologi makanya kita harus cerdas menggunakan teknologi, itukan perannya sumber informasi dari handphone, itu untuk nengatasinya peran dari pemerintah pusat, kalau pemerintah pusat untuk menutul akses maka itu langkah yang jitu untuk mengatasinya, yang terpenting kita jangan dikorbankan teknologi, tapi manfaatkan teknologi,” jawab Ridho.

Selain itu, Ridho menjawab pertanyaan dari siswa kelas 12 Isra Andini terkait terjadinya kesenjangan pendidikan di desa dengan di Kota.

“Berikut pendidikan ada kesenjangan antara desa dengan kota hak itu wajar, kenapa wajar? Inilah yang harus kita benahi, karena pemerintah tata kelola penerimaan pegawai penerimaan guru tidak berbasis pada daerah setempat. Jangan jadikan alasan tidak ada apa-apa untuk kalian tidak semangat belajar,” kata Ridho.

Kemudian pada kunjungan kedua, Kepala Sekolah SMA N 1 Banyuasin I Kabupaten Banyuasin, Drs. H. KMS. Taufik R., M.Si mengatakan beberapah terkait infrastruktur sekolah yang diharap perlu mendapat perbaikan.

“Pada kesmpatan ini kami sampaikan kepada Anggota DPRD Sumsel perlu menjadi perhatian bawah yang pertama pagar kami ini, karena sebagian anak kami ini sering melompat pagar ini kami mohon bantuannya untuk ditingkatan kami sudah beberpa kali ke dinas namun bekum tembus, mudah-mudah dgn bapak-ibu hadir pada kesempatan ini dapa tembus dan direalisasikan,” Kata Taufik.

Sementara itu, Koordinator reses Dapil Sumsel X, Muhammad F. Ridho, ST., MT mengatakan apa yang menjadi aspirasi masyarakat akan dilaporkan dari selesai reses tersebut melalui forum paripurna.

“Dapat kami jelaskan kegiatan ini diatur dalam Undang-Undang Pemerintah daerah yang mengatur penyelenggaran pemerintahan daerah, menyebutkan bahwa dalam setiap tahun anggota DPRD diberikan waktu untuk kunjungan ke Daerah Pemilihan, untuk mendengar aspirasi masyarakat, semua sektor harus kita dapatkan aspirasinya termasuk di sektor pendidikan” Kata Ridho.

Reses di SMA N 1 Banyuasin I Kabupaten Banyuasin

Pada sesi tanya jawab, Rama Wijaya siswa kelas 12 SMA N 1 menyampaikan terkait masih kurangnya sarana prasarana pendidikan khsusnya di Kabupaten Banyuasin.

“Dari pemerintah itukan telah mengharkan 25 persen untuk pendidikan namun tidak adanya pemerataan pendidikan khsusnya di Kabupaten Banyuasin kami merasa jauh dan masih kurang dibanding di Kota padahal pemerintah telah menatapkan anggaran,” ujar Rama.

Tanggapan Muhammad F. Ridho, ST., MT mengatakan menggapi pertanyaan dari Rama Wijaya Bawha amanat undang-undang untuk dunia pendidikan itu minimal 20 persen.

“Tetapi 20 persen itu semua, bahkan di sumsel ini juga begitu namun masih dirasa kurang, kito berdoa untuk APBD di Sumsel fi tahin yang akan datang akan meningkat maka amggaran untuk pendidikan jugandapat meningkta, karena anggarana pendidikan ini dari APBD, Karena kalau APBN itu bentuk dana bos sehingga langsung masuk ke rekening sekolah, dengan kami hadir disini dapat menyampaikan kepada dinas pendidikan akan hal ini sehingga kesenjangan pendidikan kian menipis,” pungkasnya. (Adv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode