Griya Literasi

Atasi Kelangkaan, Azmi Shofix Tinjau Langsung Produksi Migor di PT SAP Banyuasin

Kamis, 24 Feb 2022 21:56 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Kelangkaan minyak goreng di tengah masyarakat masih terjadi, untuk itu Komisi II DPRD Sumsel bersama dengan Dinas Perdagangan Pemprov Sumsel melakukan pemantuan ke

salah satu pabrik Minyak Goreng (Migor) terbesar di Sumbagsel yakni PT Sinar Alam Permai (SAP) yang beralamat di Maryana Kabupaten Banyuasin yang memproduksi minyak goreng dengan merk Fortune, Savia serta Sania.

Anggota Komisi II Azmi Shofix mengatakan produksi minyak nya ternyata normal, sekitar 10-15 ribu ton perbulan nya. “Jadi kalau dari tingkat produsen kita pastikan tidak ada masalah, tinggal lagi kita perbaiki jalur distribusi minyak gorengnya sampai ke pasar sehingga tidak terjadi kelangkaan,” ujar Azmi usai melakukan pertemuan dengan manajemen SAP, Kamis (24/2)

Menurut Azmi bahwa produksi dari SAP sendiri normal setelah dilakukan pengecekan secara langsung, sehingga dengan itu kelangkaan minyak goreng tidak akan terjadi lagi.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadi nya kelangkaan pasokan dan naiknya harga kebutuhan pokok, terutama minyak goreng karena sebentar lagi menjelang bulan suci Ramadhan.

Dijadwalkan pada awal bulan depan Komisi 2 DPRD Sumsel akan memanggil seluruh Distributor Minyak Goreng di Sumsel ini, bersama OPD terkait dan BULOG Sumsel untuk kita ajak duduk bersama, memastikan rantai pasokan minyak goreng untuk 17 Kabupaten Kota di Sumsel ini cukup dengan harga yang terjangkau sesuai HET yaitu 14.000 rupiah per liternya,” ujar dia.

Kedepan, pasar-pasar murah, operasi pasar minyak goreng dan bahan kebutuhan pokok lain nya akan kita pastikan berjalan secara masif di 17 Kabupaten Kota se-Sumsel.” Tentu saja ini dapat terlaksana dengan sinergi dan kerjasama berbagai pihak nantinya,”kata Azmi.

Sementara itu, Simon Panjaitan GM PT Sinar Alam Permai wilayah Sumbagsel mengatakan bahwa pada bulan ini saja SAP sudah mendistribusikan ke masyarakat sekitar 10 ribu ton.

Pihaknya berkomitmen dan konsisten membantu program pemerintah yaitu program rafaksi minyak goreng.

Simon mengklaim bukan kelangkaan tapi penjualan sangat tinggi sehingga kebutuhan pasar lebih besar, oleh karena itu pihaknya mengajak para perusahaan untuk berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan pasar sehingga suplai minyak tercukupi,”ujar Simon.

Pihaknya berharap kerjasama antara produsen, pemerintah dan masyarakat berjalan dengan baik sehingga suplai minyak goreng terpenuhi,” kata Simon.

Simon mengaku ada penurunan produksi karenanya terjadinya kenaikan harga CPO dunia.

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Sumsel Asgianto dan seluruh anggota dewan. (Ril)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode