Griya Literasi

Ekonomi Hijau Bahasan Strategis Forum P20 Summit

Sabtu, 17 Sep 2022 16:29 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Achmad Hafisz Tohir mengatakan Forum P20 Summit dirancang untuk memberikan dukungan parlemen terhadap penyelenggaraan dan implementasi hasil-hasil pertemuan G20.

Karena itu, isu-isu yang sangat mendesak untuk mendapatkan prioritas antara lain pemulihan pasca-pandemi yang sangat berkaitan erat dengan pembangunan yang berkelanjutan dan transisi menuju Ekonomi hijau.

“Dua isu ini menjadi konsen global saat ini dimana Covid-19 telah mengganggu laju pembangunan global yang ditargetkan melalui pencapaian SDGs pada 2030. Demikian halnya dengan Ekonomi hijau,” katanya dalam diskusi Forum Komunikasi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI, Pers Dalam Menyukseskan P20 “Stronger Parliament For Sustainable Recovery” di Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022).

Pada tataran global, kata anggota Komisi XI DPR ini, bahwa transformasi Ekonomi disepakati menjadi salah satu cara untuk mengatasi perubahan iklim.

“Ini juga sangat relevan dengan kepentingan Indonesia untuk terus mendorong transisi Ekonomi untuk adaptasi perubahan iklim sambil tidak meninggalkan upaya untuk mencapai pertumbuhan Ekonomi,” ungkapnya lagi.

Terkait isu kedua, lanjut Hafsz lagi, isu prioritas P20 juga diarahkan untuk mendiskusikan persoalan-persoalan global yang dihadapi saat ini.

“Dunia menghadapi perfect storms berupa perubahan iklim, ancaman krisis pangan dan energi, stagflasi, serta berbagai ancaman keamanan yang disebabkan oleh ketegangan geo politik dan geo Ekonomi. Karena itu, tantangan global terkini termasuk tantangan Ekonomi perlu menjadi perhatian parlemen negara-negara G20,” terangnya lagi.

Terkait isu ketiga, sambung Bang HT-sapaan akrabnya, bahwa pemulihan pasca pendemi juga membutuhkan kepemimpinan politik yang efektif dan representatif yang sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi. Dalam beberapa titik, Covid-19 tentunya dianggap menciptakan rintangan bagi pelaksanaan fungsi demokrasi.

Dengan demikian, kata Hafisz, isu ini sangat penting untuk diangkat agar pemulihan pasca pandemi juga menjadi momen untuk memperkuat demokrasi dan peran parlemen.

Terkait isu keempat, agenda pemulihan juga harus menyasar berbagai kelompok terdampak termasuk upaya untuk meningkatkan inklusi sosial, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Ini merupakan hal yang juga krusial bagi berbagai upaya pemulihan pasca pandemi baik pada tingkat global maupun lokal.

Hafisz menjelaskan kesinambungan P20 dan G20 dengan tema G20 yaitu Recover Together Recover Stronger menjadi inspirasi bagi DPR RI untuk melahirkan tema Stronger Parliament for Sustainable Recovry. Keduanya sama-sama ingin mendorong upaya pemulihan yang berkelanjutan. Artinya, peran parlemen diarahkan untuk mengawal agar pemulihan ini bisa sustainable.

“Parlemen menyediakan dukungan politik, menjembatani kepentingan masyarakat dan memastikan agenda-agenda Nasional maupun global bisa diimplementasikan dengan tepat di tingkat masyarakat” tutup politisi PAN tersebut. (Ril)

Cak_In

Cak_In

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode