Sumsel Independen – Fenomena motor jadul atau klasik (jadul) kembali menjadi tren menarik di jalanan Kabupaten OKU Selatan. Pecinta motor klasik dari berbagai kalangan mulai memperlihatkan minat yang tinggi terhadap motor-motor dengan gaya klasik yang nyentrik dan irit bahan bakar.
Kesan nyentrik dan keiritan bahan bakar menjadi alasan utama di balik pesatnya peminatan terhadap motor-motor jadul. Motor-motor ini memberikan pesona yang berbeda dan keunikan tersendiri saat digunakan untuk bepergian. Bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup yang mengadopsi nilai-nilai masa lalu.
Jenis motor jadul yang mulai banyak terlihat melintas di jalanan OKU Selatan adalah Honda C70 dan Honda Astrea. Kedua tipe motor ini diproduksi pada sekitar tahun 90-an dan kini kembali menjadi primadona di tengah masyarakat. Keberadaan motor-motor ini bukan hanya sekadar nostalgia, tetapi juga merupakan jawaban atas tingginya harga bahan bakar yang semakin memberatkan masyarakat.
Deka, salah satu warga OKU Selatan dan pemilik motor jadul, menjelaskan alasan dirinya tertarik dengan motor klasik ini.
“Saya mulai tertarik memakai motor jadul sejak 1 tahun terakhir. Pastinya untuk konsumsi BBM-nya irit dan saya merasa lebih berbeda saat mengendarainya,” ujar Deka saat ditemui pada Jumat (11/8/2023). “Sudah banyak yang mengatakan motornya keren selama ini.”
Tidak hanya Deka, Riki, seorang warga Kisau Muaradua dan pemilik motor Honda C70, juga berbagi pandangan yang sama.
“Selain irit, pemakai motor jadul semakin banyak di OKU Selatan, terutama tipe C70 dan Astrea. Ini menjadi solusi di tengah harga BBM yang mahal karena suku cadangnya masih banyak dan mudah didapatkan,” ungkap Riki. (DK)
<
Tidak ada komentar