Griya Literasi

Ganjar Pranowo Muncul di Tayangan Azan Magrib, KPI Minta Klarifikasi Stasiun TV

Senin, 11 Sep 2023 13:22 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mendapati dirinya menjadi pusat perhatian publik setelah tampil dalam Tayangan Azan magrib di salah satu stasiun televisi. Tindakan ini segera menimbulkan reaksi dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang telah meminta klarifikasi dari stasiun TV yang menyiarkan momen tersebut.

Aliyah, Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil oleh KPI dalam menghadapi kontroversi ini.

“Kami tengah melakukan kajian terhadap hal tersebut dan kami meminta segera klarifikasi dari lembaga penyiaran yang menayangkan,” ujar Aliyah dikutip dari IDN Times pada Senin (11/9/2023)

Lebih lanjut, Aliyah menyatakan bahwa KPI juga telah mengirimkan surat kepada stasiun TV yang menampilkan Ganjar di Tayangan Azan magrib.

“Kami juga sudah mengirimkan surat kepada lembaga penyiaran tersebut, dan sekarang tinggal menunggu respons kesediaan waktu dari pihak lembaga penyiaran,” tambahnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, memberikan klarifikasi terkait Tayangan Azan magrib yang menampilkan Ganjar Pranowo. Hasto menegaskan bahwa tampilan Ganjar dalam tayangan tersebut bukan sebagai politik identitas.

“Bukan (politik identitas), karena dari sisi Pak Ganjar Pranowo, saya sendiri belum melihat ya, sehingga sebelum bertanya lebih lanjut, saya akan melihat terlebih dahulu,” kata Hasto kepada awak media di Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).

Meski demikian, Hasto menekankan bahwa Ganjar adalah sosok yang religius. Ia mengatakan bahwa tayangan tersebut bukanlah hasil rekayasa. Bahkan, sejak masa kuliah, Ganjar telah dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah dan santun.

“Tetapi Pak Ganjar Pranowo adalah sosok yang religius, religiusitasnya bukanlah hal yang dibuat-buat. Istrinya, Bu Siti Atiqoh, juga berasal dari kalangan pesantren dan menunjukkan kehidupan spiritualitas yang mencerminkan dirinya sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang disengaja,” ungkap Hasto.

Menurut Hasto, Tayangan Azan yang melibatkan Ganjar tidak memiliki masalah, karena pesan yang disampaikan adalah ajakan kepada masyarakat untuk berbuat kebaikan dengan beribadah.

“Jadi, tayangan yang menunjukkan identitas spiritualitas sebagai bangsa tidak boleh dianggap sebagai politik ide,” tegas Hasto. (Ali/net)


Editor: Syaidina Ali

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode