Griya Literasi

Misteri Korupsi Pembangunan Pasar Cinde: Mantan Kadis PU Sumsel Diperiksa Kejati

Rabu, 9 Agu 2023 16:55 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Kasus dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Pasar Cinde Palembang terus menggeliat. Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Sumsel) memeriksa mantan Kadis PUCK Sumsel tahun 2015-2017 berinisial SB, sebagai saksi dalam kasus ini pada hari Rabu (9/8/2023). Sebelumnya, kepala Dinas Perkim Provinsi Sumatera Selatan, Basyaruddin Akhmad, juga telah menjalani pemeriksaan terkait kasus ini.

Kasi Penerangan Hukum Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari SH MH, mengonfirmasi kehadiran SB sebagai saksi dalam penyelidikan kasus korupsi pembangunan Pasar Cinde. “Iya benar. Hari ini ada satu saksi yang dipanggil, akan tetapi hanya satu yang hadir yakni inisial SB mantan Kadis PUCK tahun 2015-2017,” ungkap Vanny.

Vanny melanjutkan dengan menyatakan bahwa hingga saat ini sudah ada sembilan saksi yang dipanggil dalam penyelidikan ini. Namun, satu saksi yang belum dapat hadir akan dijadwalkan ulang untuk pemanggilan selanjutnya. Meski demikian, Vanny enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai perkembangan konstruksi kasus ini, mengingat masih dalam tahap awal penyelidikan.

Diketahui bahwa status kasus ini naik ke tahap penyidikan oleh Pidsus Kejati Sumsel beberapa waktu yang lalu. Selama proses penyelidikan, beberapa saksi telah dipanggil dan diperiksa untuk memberikan keterangan terkait dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Pasar Cinde.

Seiring berjalannya waktu, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akhirnya mengambil langkah tegas dengan melakukan pemutusan kontrak pembangunan Pasar Cinde dengan PT Magna Beatum Aldiron Plaza Cinde. Proyek ambisius ini, yang mengusung anggaran sebesar Rp 330 miliar, dimulai pada bulan Juni 2018.

Namun, progres proyek ini terhenti ketika pandemi Covid-19 menerpa, dan hingga kini pembangunan Aldiron Plaza Pasar Cinde terbengkalai tanpa ada tanda-tanda pekerjaan yang dilanjutkan. Rencana awal proyek ini termasuk pengintegrasian dengan Light Rail Transit (LRT) serta berfungsi sebagai plaza untuk para pedagang asli Pasar Cinde.

Namun, realitas di lapangan menunjukkan gambaran yang berbeda. Lokasi pembangunan kini terlihat tertutup dengan dinding seng setinggi sekitar 2 meter, menimbulkan pertanyaan tentang nasib proyek ini dan dugaan penyelewengan dana yang semakin kuat. (RN)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode