Griya Literasi

PKB Akan Disiplinkan Gus Yaqut

Selasa, 3 Okt 2023 10:28 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tengah menghadapi ketegangan internal yang melibatkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang juga merupakan kader PKB. Ketegangan ini bermula dari pernyataan kontroversial yang disampaikan Menag Yaqut Cholil dalam sebuah acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, pada Jumat (29/9/2023).

Dalam acara tersebut, Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan masyarakat tentang pentingnya memilih Pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik, bukan hanya pandai berbicara. Ia menekankan bahwa pemilihan Pemimpin tidak boleh semata-mata berdasarkan penampilan dan retorika manis. Pernyataannya ini merupakan bagian dari sambutan dalam acara doa bersama yang dihadiri oleh umat Buddha.

“Oleh karena itu bapak ibu sekalian, saya berharap nanti bapak ibu sekalian dalam memilih Pemimpin negeri ini untuk 2024-2029 benar-benar dilihat rekam jejaknya. Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih, jangan asal begitu, harus dilihat dulu track record-nya,” tegas Yaqut dikutip dari detik.com, selasa (3/10/2023).

Selain itu, Yaqut Cholil Qoumas juga mengingatkan agar masyarakat tidak memilih Pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat untuk kepentingan politik. Ia merujuk pada penggunaan isu agama dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014 dan 2019. Menurutnya, sejarah telah menunjukkan bahwa politisasi agama dapat mengganggu stabilitas politik.

“Kita masih ingat, kita punya sejarah yang tidak baik atas politik penggunaan agama dalam politik, kita punya sejarah tidak baik beberapa waktu yang lalu ketika pemilihan gubernur DKI Jakarta kemudian dua pilpres terakhir, agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan,” kata Yaqut.

Namun pernyataan Yaqut ini mendapatkan reaksi keras dari PKB, partai yang mendukungnya. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyebut pernyataan Menag seperti omongan buzzer, meski tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

“Ah itu omongan buzzer, ha-ha-ha,” ujar Cak Imin di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Minggu (1/10).

Ketegangan semakin bertambah ketika PKB mengumumkan bahwa mereka telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendisiplinkan Yaqut Cholil Qoumas. Jazilul, juru bicara PKB menyatakan bahwa partai ini menginginkan Yaqut untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataannya.

“Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa, karena ini pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang nggak perlu. Rakyat itu lebih paham,” tegas Jazilul.

Lebih lanjut, Jazilul menegaskan bahwa posisi Yaqut Cholil Qoumas sebagai menteri membuatnya menjadi tanggung jawab presiden untuk mengevaluasinya. Namun, sebagai kader PKB, partai tersebut telah menyiapkan tindakan Disiplin sebagai respons terhadap pernyataan kontroversial Yaqut.

“Kalau posisinya sebagai menteri ya presiden lah yang mengevaluasi. Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisplinan. Jadi dan publik tentu akan memberikan penilaian juga, menurut saya itu yang lebih penting. Jangan membuat publik ini berspekulasi dan bingung dan menggiring opini yang nggak perlu. Saya pikir itu,” kata Jazilul. (Ali/net)


Editor: Syaidina Ali

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode