Sumsel Independen–Menggunakan baju tahanan Ardiansyah (35) dan Arwan (30) tersangka kasus pembacokkan terhadap adik kandung Bupati Muratara Muhammad Abadi tiba di Polda Sumsel, Jumat(9/9/2023).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo mengungkap motif kedua pelaku membacok korban lantaran sakit hati.
“Saat kejadian sedang ada pertemuan tertutup di TKP yang membahas bisnis di Desa Belani dihadiri korban Muhammad Abadi dan Deki serta masyarakat sekitar,”ujar Anwar Reksowidjojo, Sabtu(9/9/2023).
Kemudian, datanglah korban saat pertemuan berlangsung lalu masuk ke dalam ruangan untuk mengetahui apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
“Korban menegur tersangka Arwan. Mungkin menegurnya dengan kata kata yang tidak diterima oleh tersangka sehingga tersangka tersinggung dan sakit hati,”katanya.
Tersangka pun pulang ke rumah dan langsung memberitahu kepada kakaknya Ardiansyah atas kejadian tersebut dan kedua tersangka kembali mendatangi tempat rapat untuk menanyakan mengapa korban mengusir tersangka.
Kedua pelaku membacok korban dengan senjata tajam jenis parang dan golok yang sudah mereka bawa didalam mobil yang digunakan saat mendatangi korban.
“Korban mengalami luka bacok di sekujur tubuh dan wajahnya sedangkan satu korban lagi bernama Deki juga mengalami luka bacok di tangan saat ini masih menjalani perawatan,”jelasnya.
Sementara pelaku mengaku sebelum kejadian pembacokan, dirinya datang ke rumah Pandit tempat berlangsungnya pertemuan. Saat tiba di TKP Arwan diusir dan dikeroyok oleh beberapa orang termasuk korban Muhammad Abadi dan Deki adik korban Abadi.
“Setelah itu saya pulang menceritakan ke kakak saya kalau saya dikeroyok oleh Abadi saya dipukuli wajah dan tarik rambut saya oleh mereka,”katanya.
Mendengar cerita adiknya dikeroyok, tersangka Ardiansyah langsung mengajak adiknya mendatangi Abadi untuk menanyakan ada permasalahan apa sehingga Abadi dan Deki mengusir dan mengeroyok adiknya.
“Sesampainya di TKP saya turun dari mobil sedangkan adik saya Arwan saya suruh untuk menunggu didalam mobil lalu saya memanggil Deki. Deki saat itu keluar sambil bawa kursi mengejar saya lalu saya pun mundur lari ke mobil langsung ambil parang bersama adik saya sehingga terjadilah pembacokan,”timpal tersangka Ardiansyah.
Atas kejadian tersebut kedua pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di balik jeruji. “Kami meminta maaf kepada pihak korban. Karena atas perbuatan ini kami menyesal melakukannya,”tutupnya. (haris)
<
Tidak ada komentar