Griya Literasi

Serunya Lomba Balap Becak di Palembang: Ketuk Salib Rekannya 2 Meter sebelum Finish

Sabtu, 19 Agu 2023 17:23 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Suasana meriah memenuhi kota Palembang saat puluhan tukang becak berkumpul untuk mengikuti perlombaan becak yang diselenggarakan oleh tokoh masyarakat setempat, H Ali Hasan, yang akrab disapa Ali Singo. Dalam acara yang digelar pada Sabtu (19/08/2023) ini, peserta terlihat penuh semangat mengenakan baju polo shirt putih dan menghias becak mereka dengan bendera merah putih, menciptakan momen yang sangat patriotik.

Ali Hasan, pemilik toko yang menginisiasi lomba, menjelaskan bahwa acara ini adalah Lomba Dayung Becak Cepat, yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.

“Bener kita menggelar lomba dayung becak cepat, jadi ini kita laksanakan lomba dayung becak dengan cepat, dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI yang ke 78,” kata Ali Hasan, yang didampingi oleh Kusdarmawan, koordinator acara.

Lomba ini diikuti oleh 70 pengemudi becak dari berbagai kawasan Palembang. Mereka semua berprofesi sebagai tukang becak, yang mayoritas perekonomiannya tergolong kurang mampu. Ali Hasan menjelaskan tujuan diadakannya lomba ini,

“Peserta ada 70 orang, yang mengikuti lomba ini, seluruhnya berprofesi sebagai tukang becak (penarik becak-red) yang perekonomiannya kurang mampu, oleh itu kita lomba ini untuk menghibur mereka di hari kemerdekaan RI ke 78.”

Selain menjadi hiburan, lomba ini juga menawarkan hadiah menarik untuk para pemenang. Juara pertama berhak membawa pulang hadiah uang sebesar 3 juta rupiah, sementara juara kedua akan mendapatkan 2 juta rupiah, dan juara ketiga 1 juta rupiah. Bagi peserta yang tidak berhasil meraih posisi tertinggi, mereka tetap mendapatkan penghargaan berupa baju kaos, uang tunai sebesar Rp 50 ribu, dan nasi bungkus.

Ali Hasan berharap bahwa acara semacam ini dapat menjadi tradisi tahunan yang tetap diadakan setiap tahunnya, tentunya jika ada dukungan dan rezeki yang memungkinkan.

“Bagi yang tidak memang tetap diberikan baju kaos, uang Rp 50 ribu dan nasi bungkus,” tutupnya.

Sementara itu, dalam jalannya perlombaan, persaingan ketat terlihat di antara para peserta, terutama dalam fase terakhir. Dalam kejadian menarik, hanya dua meter sebelum garis finish, seorang peserta yang dikenal sebagai Ketik (43) mempertontonkan keahliannya dengan mengungguli lawan-lawannya untuk melaju ke putaran selanjutnya.

Namun, kemenangan yang hampir pasti itu berubah menjadi momen dramatis saat becak yang dikendarainya tergelincir dan jatuh saat mencapai garis finish. Dalam reaksinya, Ketik mengatakan,

“Iya, tadi jatuh karena sempat menyalip lawan di depan 2 meter. Kalau juara nanti, uangnya akan saya gunakan untuk memperbaiki rumah,” ungkapnya dengan senyuman.

Laporan: Haris Widodo
Editor: Pram

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode