Griya Literasi

Warga Resah Dengan Polemik Penutupan Jalan di Kelurahan 36 Ilir

Selasa, 7 Mei 2024 17:41 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Polemik mengenai penutupan jalan di RT 32 RW 09 Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang, terus memuncak. Warga di sekitar lorong Zainal dan lorong Serumpun merasa resah atas keputusan sepihak yang menghambat akses jalan yang telah menjadi bagian dari kehidupan mereka selama puluhan tahun.

Dalam wawancara dengan awak media, Ketua Ikatan Solidaritas Warga Gandus, Julianto yang juga merupakan salah satu warga RT 32, mengekspresikan keprihatinan masyarakat terhadap situasi ini. Ditemani oleh H. Yansafril, LC, MA, yang mewakili 24 kepala keluarga yang terkena dampak, ia menyatakan bahwa penutupan jalan tersebut sangat disayangkan.

“Kami merasa sangat kecewa atas tindakan sepihak salah satu warga yang menutup permanen akses jalan umum ini. Selama puluhan tahun, jalan tersebut telah menjadi jalur penting bagi kami. Meskipun kami memahami kekhawatiran terkait keamanan, kami percaya masih ada solusi lain yang dapat ditempuh,” ujar Julianto dengan nada prihatin.

Usulan-usulan alternatif seperti peningkatan sistem keamanan lingkungan (siskamling) atau pemasangan CCTV di titik-titik rawan telah diajukan kepada salah satu warga yang menutup akses jalan tersebut, iapun tetap kukuh pada keputusannya bahkan bersikeras mengatakan bahwa jalan tersebut masih merupakan miliknya, mengingat tanah tempat jalan itu dibangun hanya dipinjamkan bukan dihibahkan.

Berbagai upaya mediasi telah dilakukan oleh pihak berwenang, termasuk Lurah Ahmad Widiyan, S.Sos. Namun, hingga saat ini, belum ada titik temu yang bisa dicapai. Dalam sebuah keterangan melalui WhatsApp pribadinya, Lurah Ahmad mengumumkan rencana untuk menggelar mediasi lanjutan pada Rabu, 8 Mei 2024, pukul 14.00 WIB, di kantor lurah setempat.

“Kami akan berupaya mencari solusi yang adil bagi kedua belah pihak,” ujarnya.

Namun, di tengah ketegangan yang terjadi, sejumlah warga yang tidak bersedia disebutkan namanya mengungkapkan kekesalannya.

“Saro pak, kami kesulitan karena jalan ditutup. Mau ke lorong Serumpun beli gas atau ke rumah keluarga harus muter dulu,” ungkap salah satu warga dengan ekspresi kesal, menggunakan bahasa Palembang.

Dengan adanya mediasi lanjutan yang akan dilaksanakan, harapan kembali tumbuh bagi warga yang terdampak. Mereka berharap peran serta pemerintah setempat dapat membantu menyelesaikan konflik ini dengan baik dan memberikan solusi yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat. (Cak_In)

Laporan: Cak_In
Editor: umi

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIX
    Majalah Independen Edisi LVIII

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode