Griya Literasi

Demo Cipayung Plus di Rektorat UIN RaFa Berakhir Keos

Jumat, 11 Agu 2023 20:28 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Aksi demo yang digelar oleh kelompok mahasiswa yang menyebut diri mereka sebagai Cipayung Plus UIN Raden Fatah Palembang, pada Jumat (11/8/2023), di halaman Rektorat UIN Raden Fatah, berakhir keos.

Organisasi mahasiswa ini, terdiri dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), melakukan aksi protes untuk menggugat Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023 yang dianggap tak adil dalam hal alokasi peran dan porsi.

Dalam aksi protes ini, terjadi kerusuhan yang menyebabkan beberapa mahasiswa mengalami hal yang tidak mengenakan dari pihak keamanan kampus. Salah seorang mahasiswa, Edrian, perwakilan dari Komisariat PMII UIN Raden Fatah, dan Alzani, perwakilan dari Koorkom HMI UIN Raden Fatah, diduga menjadi korban pukulan yang dilancarkan oleh pihak keamanan kampus. Insiden tersebut terjadi saat mereka menunggu kehadiran rektor pulang.

“Kami Keluarga Besar PMII UIN Raden Fatah menuntut kepada Rektor agar memberhentikan satpam yang telah melakukan tindakan Kekerasan kepada kader terbaik kami,” tegas Syaidina Ali, Ketua Umum Komisariat PMII UIN Raden Fatah. Ia juga meminta agar pelaku meminta maaf kepada keluarga besar PMII dalam waktu 1×24 jam, jika tidak, tindakan hukum akan diambil.

Tidak hanya PMII, HMI juga angkat suara mengecam tindakan Kekerasan tersebut. “Keluarga Besar HMI mengutuk keras kejadian tersebut dan meminta kepada Rektor UIN Raden Fatah Palembang agar memecat dengan segera satpam yang telah menodai dan melukai hati Keluarga Besar HMI UIN Raden Fatah,” ujar M. Syahidallah, Ketua Umum Koorkom HMI UIN Raden Fatah.

Terpisah, Wakil Rektor III UIN Raden Fatah Palembang, Dr. Hj. Hamidah, M.Ag., menyatakan bahwa tindakan pihak keamanan merupakan bagian dari upaya melindungi pimpinan kampus. Ia menegaskan bahwa tidak ada niatan untuk menggunakan Kekerasan.

“Ya itukan melindungi, mungkin sore tadi bu rektor mau lewat,mereka mau menghadang ibu rektor jadi sifatnya mereka melindungi pimpinan, tidak ada lain karena kan tugas mereka menjaga pimpinan, ga ada Kekerasan itu ga ada,” tegas Hamidah saat dihubungi via telepon.

Diketahui, Aksi protes ini dipicu oleh ketidakpuasan beberapa organisasi mahasiswa terhadap kebijakan pengelolaan PBAK 2023. Mereka merasa bahwa alokasi waktu dan peran tidak adil, terutama dalam Inagurasi atau penampilan organisasi di depan Mahasiswa Baru 2023. Organisasi-organisasi tersebut, termasuk Cipayung Plus, merasa bahwa kebijakan tersebut tidak memadai dan mengabaikan peran serta mereka dalam PBAK.

“Karena ini bagian dari organisasi organisasi extra yang tidak diakomodir oleh kampus karena berdasarkan undang-undang ormawa UIN Raden Fatah sehingga yang hanya mengikuti organisasi ini adalah dari unit kegiatan mahasiswa khusus (UKMK) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMAU), Senat Mahasiswa Universitas (SEMAU),” tungkas Hamidah. (pp)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode