Griya Literasi

Dilirik Ratusan Investor, Proyek IKN Dongkrak Ekonomi Kaltim

Minggu, 3 Des 2023 13:32 8 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi tujuan investasi para investor. Berdasarkan data dari Kementerian Investasi, sudah ada ratusan investor yang berminat untuk berinvestasi di IKN. Dari jumlah tersebut terbagi menjadi 13 bidang usaha. Antara lain, bidang usaha infrastruktur sudah ada 35 perusahaan yang berminat untuk berinvestasi, sarana kesehatan 7 perusahaan.

Kemudian Pendidikan 16 perusahaan, perumahan 17 perusahaan, pengelolaan limbah 11 perusahaan, penyediaan energi (EBT) 23 perusahaan. Selanjutnya, bidang usaha Gedung perkantoran 4 perusahaan, pusat perbelanjaan (commercial) 12 perusahaan, perdagangan dan jasa 32 perusahaan, konektivitas dan transportasi 4 perusahaan, jasa konsultan 16 perusahaan, dan Kawasan industri 4 perusahaan.

Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, menyatakan bahwa kebijakan ini dirancang agar Ibu Kota Nusantara bukan hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga pusat kegiatan ekonomi yang Indonesia-sentris. Dia berharap para pelaku usaha dapat membantu menjadikan kota ini sebagai pusat penyediaan infrastruktur dan kegiatan ekonomi yang akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di masa depan bagi Indonesia.

“Pembangunan Ibu Kota Nusantara merupakan proyek besar yang membutuhkan investasi dan kolaborasi yang besar antara pemerintah dan pelaku bisnis. Kota ini dibangun dari awal di atas lahan hijau, yang memberikan kesempatan unik untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dan efisien,” ujar Bambang.

Potensi investasi di IKN sangat besar, dengan peluang di berbagai sektor, termasuk perumahan, transportasi, energi, dan pariwisata. Kota ini juga diharapkan menjadi pusat inovasi, dengan pemerintah berencana untuk mendirikan pusat penelitian dan pengembangan serta menarik perusahaan teknologi ke kota tersebut.

Ia bahwa progres pembangunan saat ini adalah langkah penting bagi Indonesia dalam meningkatkan kepercayaan para investor untuk menanamkan modal ke Ibu Kota Nusantara. “Saya sangat mengapresiasi semua pihak, khususnya teman-teman di KemenPUPR yang telah bekerja keras dalam membangun infrastruktur di Ibu Kota Nusantara. Progres pembangunan yang signifikan tentunya akan menumbuhkan kepercayaan seluruh pihak bahwa Indonesia benar-benar serius dalam membangun ibu kota baru yang berkelanjutan dan akan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan datang,” tutup Bambang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan perkembangan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Jokowi menyebut sudah ada 300 investor asing yang menandatangani Letter of Intent (LOI). “Ya di semua negara kita menyampaikan progres IKN, investasi apa yang terbuka dan banyak yang berminat, tetapi kan sampai sekarang sudah lebih dari 300 Letter of Intent (LOI) yang sudah ditandatangani,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan jumlah investor akan terus bertambah. Dia yakin akan ada investor asing yang masuk meski sampai saat ini belum ada yang memulai pembangunan. “Saya kira itu sudah segerakan tambah terus tetapi memang sampai saat ini yang real untuk memulai memang belum. Tapi dengan tumpukan LOI sebesar itu bisa masih ada potensi, saya kira akan (pasti), hanya kita gabungkan dulu investor di dalam negeri terlebih dulu,” tukasnya.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet menjelaskan, IKN akan memberi dampak ekonomi ke Kalimantan Timur melalui dua tahap. Tahap pertama yakni dampak yang diberikan selama proses konstruksi, dan tahap kedua setelah IKN sudah sepenuhnya terbangun. Progres pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur sudah mulai terlihat secara fisik, termasuk di antaranya proyek yang dibangun oleh investor swasta. Nilai investasi dari proyek swasta yang telah terbangun mencapai Rp 35 triliun.

Pada tahap awal, kata dia, pembangunan konstruksi berbagai gedung atau jalan hingga bendungan di IKN membutuhkan berbagai komponen seperti semen dan besi. Selama proses pembangunan, penjualan bahan bangunan konstruksi akan meningkat di Kalimantan Timur.

Sektor konstruksi ini menyumbang 1,5 poin persentase dari pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur selama semester pertama yang tercatat 6,8%. Sumbangannya hanya lebih rendah dari sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,24 poin persentase. Sumbangan sektor konstruksi itu jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

“Peningkatan sumbangan pertumbuhan sektor konstruksi itu sebenarnya sudah terlihat sejak kuartal pertama 2023,” kata Rendy.

Bukan hanya itu, pembangunan IKN akan berdampak terhadap ekonomi melalui upah pekerja. Upah yang dibayarkan dari pemberi kerja kemudian nanti dibelanjakan kepada beragam komponen lapangan usaha di provinsi di mana proyek itu berlangsung.

Selain itu, IKN juga telah menjadi magnet daya tarik bagi masyarakat umum yang penasaran dengan lokasi calon ibu kota baru itu. Ramainya kunjungan ke IKN juga memberi dampak ekonomi di sekitar wilayah proyek. Ini belum termasuk kunjungan kerja kementerian atau lembaga ke proyek tersebut. “Jika Pemerintah provinsi Kalimantan Timur dan juga pemerintah pusat bisa melakukan diversifikasi sektor lapangan usaha misalnya menjadi industri pengolahan dari pembangunan IKN, maka ini tentu akan berdampak lebih panjang terhadap perekonomian daerah tersebut,” pungkas dia.

Dongkrak Ekonomi Kaltim

Proyek ambisius Presiden Joko Widodo memberikan arah yang positif bagi pertumbuhan ekonomi Kalimantan, Kalimantan Timur. Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Kalimantan tumbuh 5,56% pada kuartal II-2023 dan Kalimantan Timur menjadi penyumbang terbesar dengan andil 3,55%.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud. “Kalau dari data yang ada, IKM memberi dampak positif terhadap tren pertumbuhan ekonomi di Kaltim,” katanya.

Adapun, sumbangan dari Kalimantan Barat, Tengah, Utara dan Selatan tercatat tidak sebesar Kaltim. Kalimantan Barat menyumbang 0,61% dan Kalimantan Selatan 0,73%, Kalimantan Tengah 0,34% dan Kalimantan Utara sebesar 0,33%.

Menurut BPS, ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II-2023 terlihat menunjukkan penguatan pada beberapa wilayah. Kelompok Provinsi di Pulau Jawa menjadi kontributor utama ekonomi Nasional dengan peranan sebesar 57,27% dan mencatat laju pertumbuhan sebesar 5,18% (y-on-y) dibanding kuartal II-2022.

Menurutnya, Kaltim sumber pertumbuhannya pertama pertambangan dan penggalian, kedua konstruksi dan ketiga industri pengolahan. “Konstruksi di Kaltim terkait pembangunan yang masih di Kaltim terutama terkait pembangunan karena adanya proyek IKN,” katanya.

Kepala DPMTSP Kaltim, Puguh Harjanto mengatakan, IKN membuat investasi yang masuk sangat tinggi dan investasi merupakan salah satu dari sekian banyak aspek yang menjadi fokus Pemprov Kaltim dalam menyongsong perpindahan IKN Nusantara. “Tentu investasi menjadi penting dalam struktur pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur, disisi lain daripada investasi pemerintah itu sendiri. Kita juga sependapat, kita jangan hanya berharap dari APBN. Tapi bagaimana mengawal (investor) ini masuk ke Kaltim, tentunya diimbangi juga dengan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) kita,” ujar Puguh.

Dikatakannya, setiap tahun dari laporan investasi memang melakukan penyerapan tenaga kerja, pada tahun 2021 realisasi investasi kita 41,17 triliun, untuk PMDN kita masuk di peringkat 5 Nasional dan PMA nya masih di tingkat 12, ini akan kita kejar lebih baik lagi. Sedangkan penyerapan tenaga kerja pada tahun lalu (2021) sekitar 26 ribu,” bebernya.

Selain itu, Ia juga menekankan bahwa infrastruktur penting sekali sebagai faktor pendukung peningkatan investasi pada suatu daerah. “Alhamdulillah juga sangat didukung oleh DPRD Kaltim, semoga ini bisa berjalan dengan baik. Bersama-sama kita mengawal dari semua sisi, baik dari akademisi, pemerintah maupun pengusaha. Semoga kita semua bisa mengawal investasi Kaltim jauh lebih baik lagi,” tutupnya.

Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel Suparmi mengatakan, kehadiran IKN mampu mendorong perekonomian sepanjang 2023. Ia mencontohkan, pertumbuhan ekonomi yang positif. Hingga triwulan III-2023, perekonomian Kalsel tumbuh sebesar 4,57 persen secara tahunan.

Kemudian, kata dia, perkembangan inflasi di Kalsel juga menunjukkan hasil yang baik dan terkendali. Pada Oktober 2023, inflasi di Kalsel tercatat sebesar 2,65 persen secara tahunan. Ini jauh lebih rendah dibandingkan inflasi Kalsel pada Oktober 2022 yang mencapai 7,25 persen secara tahunan. Dengan perkembangan itu, inflasi Kalsel pada 2023 diperkirakan akan kembali ke sasaran 3 persen plus minus 1 persen. ”Berbagai capaian pembangunan ekonomi pada tahun ini harus tetap dipertahankan demi kemajuan provinsi Kalsel, yang nantinya akan menjadi gerbang IKN,” katanya.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet menjelaskan, IKN akan memberi dampak ekonomi ke Kalimantan Timur melalui dua tahap. Tahap pertama yakni dampak yang diberikan selama proses konstruksi, dan tahap kedua setelah IKN sudah sepenuhnya terbangun. Progres pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur sudah mulai terlihat secara fisik, termasuk di antaranya proyek yang dibangun oleh investor swasta. Nilai investasi dari proyek swasta yang telah terbangun mencapai Rp 35 triliun.

Pada tahap awal, kata dia, pembangunan konstruksi berbagai gedung atau jalan hingga bendungan di IKN membutuhkan berbagai komponen seperti semen dan besi. Selama proses pembangunan, penjualan bahan bangunan konstruksi akan meningkat di Kalimantan Timur.

Sektor konstruksi ini menyumbang 1,5 poin persentase dari pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur selama semester pertama yang tercatat 6,8%. Sumbangannya hanya lebih rendah dari sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,24 poin persentase. Sumbagan sektor konstruksi itu jauh lebi tinggi dibandingkan tahun lalu.”Peningkatan sumbangan pertumbuhan sektor konstruksi itu sebenarnya sudah terlihat sejak kuartal pertama 2023,” kata Rendy.

Bukan hanya itu, pembangunan IKN akan berdampak terhadap ekonomi melalui upah pekerja. Upah yang dibayarkan dari pemberi kerja kemudian nanti dibelanjakan kepada beragam komponen lapangan usaha di provinsi di mana proyek itu berlangsung.

Selain itu, IKN juga telah menjadi magnet daya tarik bagi masyarakat umum yang penasaran dengan lokasi calon ibu kota baru itu. Ramainya kunjungan ke IKN juga memberi dampak ekonomi di sekitar wilayah proyek. Ini belum termasuk kunjungan kerja kementerian atau lembaga ke proyek tersebut. “Jika Pemerintah provinsi Kalimantan Timur dan juga pemerintah pusat bisa melakukan diversifikasi sektor lapangan usaha misalnya menjadi industri pengolahan dari pembangunan IKN, maka ini tentu akan berdampak lebih panjang terhadap perekonomian daerah tersebut,” pungkas dia. (pp)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode