Griya Literasi

Gencar Kembangkan Perpustakaan Hingga Desa, Dispusip Lahat Keluarkan Terobosan Baru

Senin, 1 Apr 2024 13:20 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Masih belum cukup dengan program mobil perpustakaan keliling (pusling), kini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Lahat kembali keluarkan terobosan terbaru di tahun 2024 yakni Perpustakaan Keliling Tematik (Puslitik).

Berbeda dengan pusling yang telah ada, selain menyasar ke lembaga masyarakat, Puslitik juga menyasar ke tempat ibadah. Hingga akhir Maret 2024, sudah sekitar 20 desa maupun kelurahan di Kabupaten Lahat yang sudah dibina.

Kepala Dispusip Kabupaten Lahat H Firdaus Kurniawan SE MSI, melalui Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Handra Saputra SH MM menjelaskan, Puslitik merupakan kegiatan pembinaan literasi ke perpustakaan desa, sekolah, kelurahan, dan perpustakaan khusus yakni di tempat ibadah. Puslitik yang memanfaatkan armada mobil pusling tersebut, akan berisi kumpulan buku maupun jurnal yang spesifik serta tepat sasaran, sesuai dengan lokasi yang akan dikunjungi.

“Selama ini hanya menyasar ke sekolah. Tapi kedepannya akan dilakukan pembinaan, karena baru satu tahun menyasar ke rumah ibadah, kelurahan, desa, dan komunitas. Contoh saat mengunjungi perpustakaan di rumah ibadah, jadi buku yang dibawa hanya tentang keagamaan melalui program perpustakaan nasional. Begitu juga perpustakaan desa akan membawa buku-buku umum,” jelas Handra, Senin (1/4/2024).

Handra juga mengatakan, Puslitik sengaja dilakukan secara door to door untuk mengetahui secara nyata permasalahan yang terjadi di lapangan. Nyatanya, saat dilakukan survei, isu permasalahan yang ditemukan yakni kurangnya sarana prasarana di perpustakaan itu, seperti belum adanya tempat perpustakaan pojok baca ruang khusus dan belum efisien. Disamping itu, pengelolaan belum memadai baik dari kepala sekolah, kades, maupun lurah untuk mengimbau menjadikan perpustakaan sebagai kegiatan.

“Supaya masyarakat mengenal perpustakaan tidak hanya tempat baca buku tapi juga bisa jadikan kegiatan bermanfaat lainnya,” katanya.

Handra menambahkan, yang paling dominan permasalahan yang ditemukan yaitu kurangnya minat baca dan kunjungan perpustakaan oleh masyarakat.

“Saat ini indeks kegemaran membaca di Lahat di angka 56,30 tingkat sedang dan masih dibawah tingkat provinsi 57,39 persen. Rencananya, kedepan akan dilakukan pengembangan melalui google form untuk dilakukan pemetaan sesuai kebutuhan masyarakat,” sampainya. (via)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode