Sumsel independen – Dalam era politik modern, generasi milenial memegang peranan penting sebagai pemegang bonus demografi Indonesia 2020-2030. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, jumlah generasi milenial mencapai 69,38 juta jiwa atau sekitar 25,87% dari populasi Indonesia.
Generasi milenial, yang berusia antara 17-37 tahun, menjadi modal berharga bagi kemajuan bangsa. Dukungan politik mereka menjadi kunci utama dalam membentuk masa depan demokrasi. “شُبَّانُ الْيَوْم رِجَالُ الْغَدٍّ” (Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan) mencerminkan peran strategis mereka.
Partisipasi politik generasi milenial dapat ditingkatkan melalui eksposur terus-menerus terhadap media digital. Sosialisasi melalui film, pesan teks, dan video di media sosial menjadi sarana efektif untuk menyebarkan informasi positif tentang kebijakan pemerintah.
Menurut Dian Prasetio, seorang tokoh milenial mengatakan dalam konteks bonus demografi Indonesia, peran generasi milenial bukan hanya dalam partai politik, tetapi juga dalam komunitas politik lokal. Mereka menjadi penentu kemajuan dan keberhasilan demokrasi, sesuai harapan menuju Indonesia emas pada tahun 2045.
“Masa depan bangsa sangat ditentukan oleh baik dan buruknya pemuda saat ini.” ujar Dian Prasetio
Oleh karena itu, kreativitas, akhlak, dan produktivitas generasi milenial menjadi kunci pembentukan Indonesia yang kuat. Sebagai embrio generasi baru, mereka membawa harapan akan karakter dan moralitas bangsa ke depan. (Den)
<
Tidak ada komentar