Griya Literasi

Mang Dayat, Tokoh Pemerhati dan Penggali Sejarah Raih Penghargaan dari Patani

Senin, 25 Mar 2024 05:29 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Dalam rangka menyemarakkan bulan Suci Ramadhan 1445 H Pandu PATANI Indonesia (PATANI) menggelar Fastival Panti Asuhan dan Penganugerahan tokoh masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (24/3) Gedung Ampera Convention Center (ACC) kawasan Benteng Kuto Besak, Palembang.

Hadir diantaranya Staf Ahli Gubernur Sumsel bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Drs Koimuddin SH MM, Ketua Umum Pandu Tani Indonesia Sarjan Taher SE MM, Sekretaris Wilayah PATANI Sumsel Misliha, Kepala Kantor Cabang PATANI Palembang M Reza AR SH MH.

Tokoh-tokoh masyarakat Sumsel yang mendapatkan penganugerahan tersebut adalah Tokoh Jurnalis Inspirasi Perempuan Aflianty Analisa SP , Msi , Tokoh Penggerak Peduli Sosial Kemasyarakatan Agus Mulyono AMD ,KEP, Tokoh Inspirasi Politik Perempuan Amaliah Sobli SKG MBA, Tokoh Pembina Penggerak Generasi Muda Dr (C) Husyam Usman ST Sos Msi, Tokoh Politisi Inspirasi Pemuda M Syarf Hidayatullah , Tokoh Penggerak Pelestari Seni dan Kearifan Lokal M Syah Iqbal Rudianto ST , Tokoh Pemerhati dan Penggali Sejarah Hidayatul Fikri ST.

Lalu Tokoh Muda Peduli Sosial Kemasyarakatan , Mgs H Syaiful Padli ST MM, Tokoh Penggerak dan Penggiat Literasi Generasi Muda Hardi Bubut , Tokoh Milenial Perbankan Amaliah Permata Sari SE, Tokoh Penggerak Pendidikan Sosial Keagamaan H Agus Jaya LC Mhum, Tokoh Inspirasi Enterpreneur Muda dan Usaha Kecil Menengah Kgs Hermansyah Mastari SE, Tokoh Penggiat Media Sosial Inspirasi Milenial Angga S Ramdani alias Onyos.

Ketua Umum Pandu Tani Indonesia Sarjan Taher SE MM mengatakan, kegiatan ini juga di meriahkan dengan sejumlah perlombaan seperti diantaranya pukul beduk, cerdas cermat, dan lomba lainnya .

“Kegiatan ini rutin tiap tahun kita laksanakan , sudah 26 tahun sudah,” katanya.

Kegiatan ini menurutnya diikuti anak-anak panti asuhan di Sumsel agar mereka bangga dan merupakan bagian dari masyarakat dan bisa menyalurkan bakatnya .

“Anak panti yang hadir ada 400 orang dari 22 panti asuhan,” katanya.

Mengenai penganugerahan kepada tokoh-tokoh di Sumsel menurut politisi Partai Demokrat ini diberikan untuk seluruh elemen masyarakat di Sumsel , sebagai bentuk motivasi sehingga kita juga termotivasi dengan anugrah yang didapat para tokoh-tokoh Sumsel ini.

“Jadi mereka punya masa depan yang kita harapkan dengan melihat keberhasilan yang tadi diberikan Penghargaan dengan kreteria ditentukan beberapa macam yang seperti panitia sampaikan bahwa antara lain mereka memberikan sumbangsih apa pada masyarakat di Sumsel ini dan mereka juga memberikan panutan dan teladan dan lain-lain sebagainya,” katanya.

Staf Ahli Gubernur Sumsel bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Drs Koimuddin SH MM mengapresiasi kegiatan ini.

“Kegiatan ini wujud kepedulian kepada yatim piatu dan kaum duafa di Sumsel dan ini semua untuk menimbulkan nilai-nilai kesosialan kemasyarakatan kita dan dari kegiatan ini kita harapkan anak –anak panti asuhan ini dapat memiliki tingkat keprercayaan diri yang tinggi karena memiliki pengalaman dengan mengikuti semua kegiatan,” katanya.

Tokoh Pemerhati dan Penggali Sejarah Hidayatul Fikri ST mengucapkan alhamdulilah dengan diberikannya kepada dirinya Penghargaan sebagai tokoh pemerhati dan penggali sejarah .

“Ini akan menjadi penyemangat untuk terus konsisten dalam melestarikan sejarah budaya di Sumatera Selatan.. suatu penghormatan bahwa apa yang Mang Dayat lakukan selama ini mendapat perhatian dari PATANI atau pandu tani indonesia,” katanya.

Penghargaan ini menurutnya sangat berarti untuk Mang Dayat sebagai pegiat sejarah budaya karena yang dirasakan selama ini tidak begitu banyak perhatian dari berbagai pihak, baik pemerintah ataupun diluar pemerintahan.

“Sehingga suatu Penghargaan yang luar biasa dengan diperhatikannya kami sebagai penggiat ataupun pelestari sejarah budaya. Mang Dayat ucapkan terima kasih dikarenakan PATANI secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir ini memberikan kepedulian terhadap sejarah budaya yang ada di Sumatera Selatan. Harapannya apa yang dilakukan PATANI dapat menjadi contoh dalam memperhatikan sejarah budaya di Sumatera Selatan,” katanya. (Ril)


Editor: Syaidina Ali

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode