Griya Literasi

Mantan Pejabat Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang Diperiksa Sebagai Saksi Dugaan Korupsi Pasar Cinde

Rabu, 16 Agu 2023 18:30 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen — Tim penyidik Penyelidikan dan Penyidikan Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Sumsel semakin intensif dalam memeriksa saksi-saksi terkait dugaan korupsi Pasar Cinde Palembang. Hari ini, mantan pejabat Pemerintah Kota Palembang dengan inisial ST, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dari tahun 2016 hingga 2018, menjalani pemeriksaan sebagai bagian dari upaya mengungkap dugaan korupsi yang merugikan keuangan publik.

Kasi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari SH MH, membenarkan bahwa proses penyidikan terkait dugaan korupsi Pasar Cinde Palembang terus berlanjut. “Benar, hari ini penyidikan dugaan korupsi Pasar Cinde Palembang berlanjut, dengan memanggil dan memeriksa satu saksi tersebut,” tegasnya pada Rabu (16/8/2023).

Selama rangkaian penyidikan ini, tim penyidik Kejati Sumsel telah memeriksa total 12 orang saksi. Vanny Yulia juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mendalami penyelidikan lebih lanjut. “Kedepan masih terus memanggil saksi-saksi, karena dalam perkara ini telah masuk ke penyidikan umum,” tambahnya.

Sejak dinaikkan statusnya menjadi penyidikan, Pidsus Kejati Sumsel telah mengundang dan memeriksa beberapa saksi guna mengumpulkan keterangan terkait dugaan korupsi ini. Diantaranya, pemeriksaan dilakukan terhadap Kadis Perkim Sumsel, Basyaruddin Akhmad, serta Edison SH MH, mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palembang tahun 2019.

Dari informasi yang dihimpun, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah melakukan pemutusan kontrak pembangunan Pasar Cinde dengan PT Magna Beatum Aldiron Plaza Cinde. Proyek pembangunan Aldiron Plaza Pasar Cinde (APC) yang memiliki anggaran sebesar Rp 330 miliar, dimulai pada bulan Juni 2018. Namun, dampak pandemi Covid-19 telah menyebabkan terhentinya proyek ini, dan saat ini kondisi pembangunan masih terbengkalai.

Awalnya, rencana pembangunan APC meliputi plaza yang akan diisi oleh pedagang asli Pasar Cinde, serta integrasi dengan Light Rail Transit (LRT). Sayangnya, rencana ini belum terealisasi sepenuhnya, terlihat dari kondisi lokasi pembangunan yang ditutup menggunakan dinding seng setinggi sekitar 2 meter yang tertutup rapat. (RN)

Laporan: RN
Editor: Pram

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode