Sumsel Independen — Umat Islam di seluruh dunia bersiap-siap menyongsong hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah, yang jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Penentuan tanggal baru hijriah bergantung pada kemunculan bulan atau hilal di daerah tertentu. Dalam kalender Islam, sebulan berjalan antara 29 atau 30 hari, terhitung dalam menentukan akhir Ramadhan tahun ini. Beberapa pakar falak akan menverifikasi kemunculan bulan pada Kamis, 20 April, saat malam hari sebelum Idul Fitri.
Jika hilal terlihat, maka esok harinya akan menjadi hari raya Idul Fitri, jika tidak, maka umat Islam akan berpuasa sehari kembali untuk menyempurnakan 30 hari kalender bulan atau Hijriah. Setelah kemunculan hilal diverifikasi, Idul Fitri akan dipublikasikan di televisi, stasiun radio, dan di mushola, atau yang disebutkan sidang isbath.
Menurut Kantor HM Nautical Almanac Inggris, kemunculan bulan sabit akan terlihat pada Kamis, 20 April 2023, jam 04:13 GMT, tetapi hanya akan terlihat dalam keadaan tertentu di seluruh Amerika Utara. Beberapa negara di Eropa, seperti Inggris atau AS, diprediksi akan merayakan Idul Fitri pada 21 April 2023.
Namun, sebagian besar negara dunia seharusnya dapat dengan mudah melihat Bulan baru dengan mata telanjang pada malam berikutnya, Jumat, 21 April, yang berarti hari pertama Idul Fitri adalah Sabtu, 22 April.
Namun, ada beberapa negara di belahan bumi selatan, termasuk beberapa di Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru, yang kemungkinan tidak akan melihat bulan pada Jumat malam kecuali dalam kondisi baik atau jika mereka menggunakan bantuan optik. Untuk negara-negara tersebut, Idul Fitri akan dimulai pada Minggu, 23 April.
Pusat Astronomi Internasional menjelaskan dalam sebuah posting Twitter bahwa kemunculan bulan sabit pada Kamis hampir tidak mungkin dapat dilihat dengan mata telanjang atau teleskop di sebagian besar negara Arab dan Islam, kecuali di beberapa bagian Afrika Barat. Kondisi khusus seperti teleskop yang tepat, pengamat profesional, dan cuaca yang baik diperlukan untuk memungkinkan kemunculannya.
Untuk negara-negara yang tidak dapat melihat bulan dengan mata telanjang atau teleskop, disarankan untuk selalu menjalankan puasa selama 30 hari. Oleh karena itu, Pusat Astronomi Internasional memprediksi Idul Fitri akan jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.
Pusat Astronomi juga mengkonfirmasi bahwa perkiraan ini didasarkan pada informasi astronomi, dan bahwa persyaratan awal bulan dapat berbeda di penjuru dunia Islam. Untuk negara-negara yang memerlukan pandangan yang tepat dengan mata telanjang atau pandangan lokal yang tepat dengan teleskop, mereka disarankan untuk selalu menjalankan puasa selama 30 hari, dan oleh karena itu Idul Fitri akan jatuh pada Sabtu bagi mereka.
Beberapa negara di Teluk atau GCC, termasuk Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Oman, dan Kuwait, telah mengumumkan libur Idul Fitri untuk sektor publik dan swasta. Uni Emirat Arab dan Arab Saudi telah mengumumkan libur akhir minggu selama empat hari, sementara Qatar telah mengumumkan libur selama 11 hari. Oman dan Kuwait akan mempertimbangkan libur akhir minggu selama lima hari.
Mahkamah Agung Arab Saudi telah meminta umat Islam untuk melihat bulan sabit Syawal pada Kamis malam, 20 April, dan melaporkan setiap kemunculannya ke pengadilan atau pusat kontak terdekat.
Muslim India dan beberapa negara Asia Selatan lainnya akan bersiap-siap untuk melihat bulan sabit pada Jumat, 21 April, setelah berbuka puasa Ramadhan pada waktu maghrib atau malam. Jika bulan sabit tidak terlihat, mereka akan melanjutkan puasa selama satu hari lagi dan Idul Fitri akan dirayakan pada hari Minggu, 23 April. (pp/net)
Tidak ada komentar