Griya Literasi

Risma Ungkapkan Sumsel Bagus dalam Penanganan Masalah di Daerah 3T

Jumat, 7 Apr 2023 16:07 3 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen — Menteri Sosial Dr Ir Hj Tri Rismaharini menjadi Keynote Speaker di IFGF GISI Palembang tepatnya di JL. Radial, Blok D2, Komplek ilir Barat Permai, 24 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (07/04/23).

Datang bersama timnya, mantan Walikota Surabaya ini disambut hangat saat menjadi berada disana. sebelumnya Risma memberikan bantuan sembako ke anak panti dalam agenda kunjungan Mensos ke Panti Sosial Bina Budi Perkasa, Jalan Sosial KM 5, Kota Palembang.

Dalam kunjungan kerjanya di kota Palembang ini, Ia juga menjelaskan keterbatasan Kemensos dalam mencari bantuan, Namun dengan bekerja sama Lembaga-lembaga lainnya Contohnya kita bekerja sama dengan Kitabisa.com, Andy F Noya dan masih banyak lembaga lainnya yang membantu kami,” ungkap wanita penyandang Predikat “Walikota Terbaik Dunia 2014” By The City Mayor Foundation, WWW.CITYMMAYORS.COM ini.

Ia mengungkapkan, bila saat ini Kementerian Sosial (Kemensos) galakan penanganan masalah di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), yang sejalan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Fakir Miskin. Dan program tersebut dapat dilakukan selama faktor kemiskinan ada di daerah tersebut.

“Tugas kita sesuai dengan tupoksi dengan membantu pembangunan di daerah yang memiliki kesulitan anggaran,” ujarnya saat memaparkan program 3T di God’s Garden IFGF (International Full Gospel Fellowship) lantai 5 gedung Ramayana Palembang, Jumat (7/4).

Dirinya menjelaskan, bahwa dalam pembangunan daerah 3T harus dilakukan bersama-sama, dengan melibatkan semua pihak adalah kunci keberhasilan dalam mengatasi daerah 3T ini.

Sedangkan dalam pemberian bantuan sendiri, pemerintah daerah yang memberikan data orang miskin kepada Kemensos, namun bila terjadi bencana alam pihaknya akan membuat surat keputusan (SK).

“Dengan begitu kita dapat mengajukan dan mendata langsung, orang yang menjadi miskin dan kehilangan rumah, sesuai dengan program kita galakan ini yang akan kita lakukan sampai tuntas,” katanya

Untuk merealisasikan bantuan 3T, pihaknya menghadapi berbagai tantangan selama melaksanakan tugas memenuhi hak-hak masyarakat di daerah 3T dan perbatasan Indonesia dengan negara lainnya.
Misalnya Pulau Sebatik di Nunukan, Pulau Mapia di Biak, Pulau Laut di Natuna dan banyak daerah perbatasan lainnya, tantangan datang baik dari aspek transportasi maupun keamanan. “Kita juga sudah menyalurkan bantuan ke Papua, dalam hal pembangunan rumah sekitar 97 unit,” bebernya.

Selain terhambat dengan gangguan keamanan, keterbatasan transportasi juga menjadi tantangan serius. Kemensos tidak hanya menyalurkan bantuan makanan, tetapi juga fasilitas pendukung lainnya termasuk pakaian, mesin atau alat penunjang lainnya, terutama jika terjadi bencana.

Kemensos memiliki keterbatasan dalam peralatan transportasi untuk memastikan bantuan bisa menjangkau kawasan 3T. Oleh karena itu, Mensos menjalin sinergitas dengan TNI-Polri, sehingga mengatasi berbagai tantangan dan hambatan.

Untuk kondisi di Sumsel sendiri lanjut dia mengatakan, bahwa daerah ini sangat bagus, sehingga kecil kemungkinan bisa mendapatkan program 3T. “Kita menilai Sumsel sangat bagus, sehingga kita hanya menangani yang memang kondisi masuk kategori 3T ini,”tutupnya. (hw)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode