Sumsel Independen — Kabar mengejutkan datang dari Sugeng (22) korban begal yang Jumat (23/6) kemarin mengaku jadi korban begal ternyata terlibat tawuran.
Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Seberang Ulu II Palembang Kompol Bayu Arya. “Iya bro dia bukan korban begal. Nanti kita kasih keterangannya,” singkat Kompol Bayu saat dihubungi via telepon, Sabtu (24/6/2023).
Ia menuturkan, sampai dengan saat ini pihaknya sendang mendalami keterlibatan Sugeng dan pelaku lainnya. Sementara itu Astari (50) ayah Sugeng mengatakan, sang anak menyebutkan jika awalnya dia menjadi korban begal. Namun setelah diinterogasi polisi, akhirnya Sugeng mengaku jika dia ikut tawuran. Astari juga menegaskan dia tidak mengetahui sama sekali kejadian yang sebenarnya.
“Dia bilang sama kami selaku orang tuanya kalau dia itu dibegal. Ternyata dia ikut tawuran pak, kami juga baru tahu setelah polisi datang ke rumah dan mengintrogasi anak kami dan teman-temannya,” ujar Astari .
Sebagai orangtua ia meminta maaf atas ketidakjujuran anaknya ketika didatangi awak media. “Saya minta maaf kepada jajaran polisi dan wartawan atas kebohongan anak saya, selama dia mengaku menjadi korban begal kami tidak diberi tahu. Awak media yang ke sini juga awalnya tidak tahu, niatnya mau menolong karena kami tidak ada biaya berobat,” katanya.
Diketahui ternyata sang anak berbohong atas tekanan dari salah satu temannya karena tidak berani memberitahu. “Dia begitu karena ditekan sama teman-temannya takut memberi tahu saya. Dia itu ikut tawuran, “katanya
Astari menerangkan anaknya ikut tawuran dengan dijemput oleh salah satu temannya, dihubungi melalui WhatsApp. Saat itu temannya berjumlah sekitar delapan orang.
“Dia dijemput temannya, dihubungi lewat WhatsApp. Jumlahnya sekitar 8 orang, dia tawuran di kawasan 11 Ulu, ” katanya.
Saat ini sang anak dirawat di RS Bhayangkara Moh Hasan sejak tadi malam. Ia belum sempat membuat laporan polisi karena tidak ada biaya.
“Ya dalam pikiran saya di rumah sakit saja biayanya besar, apalagi kalau melapor,” tutupnya. (hw)
<
Tidak ada komentar