Griya Literasi

Aksi Boikot Produk Israel Menyebar Luas di Media Sosial

Rabu, 1 Nov 2023 12:00 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen — Media sosial tengah diramaikan oleh ajakan boikot produk yang berkaitan dengan Israel, sebagai respons terhadap genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Aksi boikot ini telah menjadi langkah solidaritas yang dilakukan oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Aksi boikot ini memunculkan tagar #BDSMovement di media sosial, sebuah gerakan global yang mendorong boikot ekonomi dan budaya terhadap Israel, melakukan divestasi finansial, serta memberikan sanksi kepada Israel. Para pengguna media sosial telah menyebut merek-merek yang memiliki hubungan dengan Israel dan menyerukan boikot. Sebagai contoh, McDonald’s menjadi sasaran boikot setelah sebuah lokasi di Israel menawarkan makanan gratis untuk militer. Demikian pula, Starbucks juga mendapat perhatian setelah menggugat serikat pekerjanya atas dukungan untuk warga Palestina.

Menanggapi aksi boikot ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melihatnya sebagai peluang bagus bagi Indonesia. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menyatakan bahwa ini merupakan saat yang tepat untuk menguatkan pengendalian impor, khususnya terhadap beberapa produk. Dia juga berharap masyarakat dapat lebih memanfaatkan Produk Lokal dalam rangka mendukung ekonomi dalam negeri.

BDSMovement adalah gerakan protes non-kekerasan global yang bertujuan untuk mendorong Israel mematuhi hukum internasional dan mengakhiri kebijakan kontroversialnya terhadap Palestina melalui boikot, divestasi, dan sanksi. Aksi boikot ini menunjukkan dukungan dunia terhadap Palestina dalam upaya untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama antara kedua pihak.

Masyarakat di seluruh dunia terus mengecam tindakan Israel terhadap Palestina, dan aksi boikot ini menjadi salah satu bentuk ekspresi solidaritas mereka. Selain itu, ini juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk lebih memanfaatkan Produk Lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor produk tertentu. Aksi boikot ini akan terus menjadi sorotan dalam beberapa waktu ke depan, dan perkembangan selanjutnya patut untuk diikuti.

Laporan: Sri Jumiarti

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode