Griya Literasi

Buka Puasa Bersama, DKP Sekaligus Gelar Kegiatan Bincang Seni

Minggu, 2 Mei 2021 23:10 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Dalam menjalin silaturahmi bersama para seniman yang ada di kota Palembang, Dewan Kesenian Palembang (DKP) gelar kegiatan buka bersama di Guns Cafe Palembang, Minggu (02/05).

Diketahui, 6 komite yakni Komite Tari, Teater, Sastra, film, Musik dan Seni Rupa yang tergabung dalam Dewan Kesenian Palembang nampak meramaikan kegiatan buka bersama tersebut.

Ketua DKP, M. Syah Iqbal Rudianto menjelaskan, bahwa acara yang juga diisi dengan perbincangan tersebut juga turut mehadirkan para pelaku seni, yakni Rektor Universitas IBA, Dr. Tarech Rasyid, Conie Sema sebagai pelaku seni Teater Potlot, Anto Narasoma mewakili Komite Sastra serta Setya Ningsih sebagai salah satu seniman perempuan yang telah punya berprestasi di dunia internasional.

Kegiatan Buka Puasa bersama Dewan Kesenian Palembang (DKP)

“Hasil dari bincang-bincang seni tadi sangat menginspirasi, banyak seniman yang ada di kota Palembang, dan para pelaku seni ini memiliki banyak sekali potensi karya yang ada di komunitas seni,” kata Didit, sapaan akrabnya.

“Alhamdulillah, komunitas yang hadir sangat banyak sekali, Kami sangat berterima kasih dan kami juga sangat mengapresiasi komentar teman-teman sanggar atas kegiatan ini,” tambahnya.

Didit menyampaikan, bahwa para pelaku seni serta para pengurus yang ada di Kota Palembang sangatlah diharapkan untuk dapat terus bersinergi dengan banyak pihak, khususnya pelaku seni itu sendiri.

“Yang kedua kami berharap untuk tetap bisa bersinergi terutama pihak Pemerintah yang merupakan mitra. Kami juga mencoba untuk mengembangkan pola-pola baru atau sistematika pertunjukan seni yang baru di era pandemi ini sambil menyesuaikan bagaimana kondisi karya seni yang ada di kota Palembang,” ungkapnya.

Sementara itu, Dr. Tarech Rasyid mengungkapkan mengungkapkan, bahwa para seniman dinilai mampu untuk memanfaatkan ruang-ruang dalam berkreasi, meskipun terdapat berbagai kendala dalam mengekspresikan karya karya seni di masa pandemi.

“Dimana memang ada keterbatasan ruang kesenian, seperti gedung kesenian dan sebagainya. Meskipun ada keterbatasan-keterbatasan itu, saya lihat seniman di palembang mencari alternatif untuk mengekspresikan karya-karyanya ke publik,” ujarnya.

Para seniman juga dinilai terus memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam mengisi ruang-ruang publik guna mendialogkan hasil karya-karya mereka.

“Di lain sisi, kita juga lihat mereka banyak menggunakan IT. Tadi juga dikemukakan dibincang seni oleh teman-teman seniman bagaimana memanfaatkan IT Youtube dan sebagainya,” jelasnya.

“Ini artinya temen-temen seniman juga melihat keterbatasan juga ada alternatif lain dengan menggunakan kemampuan meng “create” karya-karyanya dengan teknologi informasi itu,” ucapnya. (Ril/Dut)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode