Sumsel Independen – Dukungan dari sekitar 100 relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat (ETAS) kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka semakin kuat. Garibaldi Thohir, atau Boy Thohir, kakak kandung Menteri BUMN Erick Thohir, menyatakan bahwa sepertiga perekonomian Indonesia siap membantu pasangan capres-cawapres nomor urut dua.
“Walaupun kami jumlahnya sedikit, tetapi sepertiga perekonomian Indonesia ada di sini. Dari Djarum Grup, Sampoerna Grup, Adaro Grup, dan berbagai grup lainnya, semuanya ada di sini,” ungkap Boy Thohir di Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (22/01/2024) malam.
Juru Bicara pasangan capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Surya Tjandra, merespons dukungan ini sebagai sesuatu yang wajar dalam konteks kepentingan bisnis para tokoh relawan tersebut. Menurutnya, para tokoh terkaya Indonesia mendukung Prabowo-Gibran karena mereka tahu bahwa pasangan tersebut siap melayani dan memfasilitasi kepentingan bisnis mereka.
“Wajarlah, kan sama pak Anies malah mau dipajakin tuh 100 orang terkaya. Gimana mereka gak kabur dukung Prabowo yang lebih pilih mau pajakin UKM,” kata Surya.
Dalam konfirmasinya, Surya menyoroti rencana program “mengejar pajak” 100 orang terkaya yang digaungkan oleh pasangan AMIN. Menurutnya, rencana ini membuat para konglomerat berpikir pragmatis mencari payung yang aman bagi keberlangsungan bisnis mereka.
Surya menegaskan bahwa persoalan mengejar pajak 100 orang terkaya itu mencerminkan orientasi keadilan yang diusung pasangan AMIN. Dia mengutip pernyataan Anies Baswedan, bahwa prinsip perpajakan yang berkeadilan adalah membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar.
“Sementara sebelumnya, saya ingat ada salah satu wakil ketua tim pemenangan Prabowo-Gibran sempat menyebutkan akan melakukan ekstensifikasi perpajakan dengan menerapkan pajak bagi usaha kecil menengah (UKM) pada Desember tahun lalu. Yang kemudian saya dengar direvisi anggota lainnya dengan membebaskan pada tiga tahun pertama dulu, baru dipajakin setelahnya,” ujarnya.
Surya menekankan bahwa sikap pasangan capres-cawapres terkait keadilan sistem perpajakan dapat dilihat dari rencana dan kebijakan yang mereka usung. Baginya, hal ini menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran lebih condong kepada segelintir konglomerat, sedangkan Anies lebih peduli terhadap kalangan UKM yang lebih banyak di Indonesia. (ril/pp)
<
Tidak ada komentar