0
Sumsel Independen – Unit Pelaksana Teknis Pemberdayaan Perempuan Anak (UPT PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Lahat, tahun 2023 mencatat ada sekitar 37 kasus yang dilakukan pendampingan, baik terhadap Kasus Anak maupun perempuan (permasalahan rumah tangga).
Dari 37 kasus yang dilakukan pendampingan oleh UPT PPA Lahat, rata-rata merupakan kasus persetubuhan dan pencabulan kepada anak.
“Tahun 2023 lalu, UPT PPA Lahat melakukan pendampingan kurang lebih sebanyak 37 kasus dan didominasi Kasus Anak. Untuk laporan perempuan itu jarang, apalagi sampai tahap cerai. Biasanya, perempuan yang melapor setelah laporan kedua, mereka mengakui telah berbaikan dan selesai masalahnya,” jelas Kepala Dinas PPPA Kabupaten Lahat Hj Nurlela SAg MM, melalui Kepala UPT PPA Vollensy SE, Rabu (3/1/2024).
Namun mirisnya, dari laporan dan pendampingan yang dilakukan UPT PPA, mayoritas pelaku Kasus Anak merupakan orang terdekat Korban, seperti tetangga bahkan ipar.
“Kalau untuk pelaku yang berasal dari keluarga kandung atau keluarga inti, itu tidak ada. Mungkin ada, tapi mereka tidak lapor,” kata Vollensy.
Vollensy menambahkan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, sudah seharusnya menjadi perhatian bersama, tidak hanya berasal dari lingkungan keluarga saja tapi juga lingkungan sekitar. Terlebih, bila ada tindakan yang terlihat mulai mencurigakan.
“Perlu kepekaan lingkungan sekitar juga, apalagi sudah terliha tanda-tanda yang mencurigakan. Jangan takut lapor karena melapor tidak mesti Korban. Untuk penanganan kepada Korban, UPT PPA Lahat, menyediakan psikolog untuk membantu memulihkan trauma Korban dan bekerja sama dengan Kemensos serta berbagai pihak,” sampainya. (via)
Laporan: Via
Editor: Syaidina Ali
Editor: Syaidina Ali
Pos terkait
Pos Terbaru
Sponsor
<
x
x
Tidak ada komentar