Sumsel Independen – Anggota DPRD Sumsel Daerah Pemilihan (Dapil) Sumsel I melakukan reses tahap II tahun 2023 yang diselenggarakan pada tanggal 2-9 September 2023.
Reses di Bapelkes Dinas Kesehatan Prov Sumsel
Anggota DPRD Sumsel Dapil Sumsel I yaitu Ketua DPRD Sumsel sekaligus koordinator reses Hj. RA Anita Noeringhati, SH, MH., Prima Salam, Yudha Rinaldy, Kartak Sas, Chairul S Matdiah, dan Mgs Syaiful Fadli.
Pada hari kedua (5/9) reses Dapil Sumsel I melakukan pertemuan di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Dinas Kesehatan Prov. Sumsel dalam rangka menyerap aspirasi terkait Stunting dan penanganan stunting bersama kepala Puskesmas se Kota Palembang.
Reses di Bapelkes Dinas Kesehatan Prov Sumsel
Koordinator reses Dapil Sumsel I Hj. RA Anita Noeringhati, SH, MH., menjelaskan bahwa dengan diadakannya pertemuan di Dinas Kesehatan Prov Sumsel bersama seluruh kepala Puskesmas se Kota Palembang untuk mengetahui sejauh mana penanganan stunting di Kota Palembang
“Angka stunting di Sumsel pada 2021 di angka 24,8 persen, kini diturunkan sebesar 6,2 persen menjadi 18,6 persen pada 2022,” jelasnya.
RA Anita menambahkan bahwa DPRD Sumsel telah menganggarkan dana APDB untuk penurunan stunting di Sumsel, alokasi dana tersebut nantinya akan dibagikan kepada seluruh Puskesmas yang ada di Sumsel.
Reses di Bapelkes Dinas Kesehatan Prov Sumsel
Sementara itu, Kadinkes Prov Sumsel, dr. H. Trisnawarman, M.Kes, SpKKLP mengatakan bahwa stunting di Sumsel telah dibawah angka nasional yaitu 21,6 persen.
“Pada tahun 2024 nanti stunting di sumsel harus mencapai target di angka 14 persen, pencegahan stunting harus melalui multi sektor,” harapnya.
Ditempat yang sama Kepala Puskesmas Kampus dr. Marlia Refianti, M.Kes menjelaskan berbagai upaya telah dilakukan dalam pencegahan stunting di masyarakat.
Reses di DLHK Prov Sumsel
“Pencegahan yang dilakukan seperti memberikan konseling pra-nikah kepada masyarakat, ibu-ibu hamil jangan sampai anemia, yang bisa dilakukan sekarang yaitu melalukan intervensi sebaik mungkin mulai dari anak-anak yang HBnya rendah, serta anak-anak yang gizi kurang dan buruk,” jelasnya.
Kemudian RA Anita bersama kelompok juga melakukan pertemuan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanian (DLHP) Prov. Sumsel terkait penanganan limbah dan pencemaran akibat produksi kelapa sawit. (Adv)
<
Tidak ada komentar