0
Sumsel Independen – Puluhan warga ahli waris Kgs Nanung (almarhum) melakukan aksi demonstrasi di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palembang pada Senin, (28/8/2023).
Mereka mengklaim bahwa tanah yang bersengketa di Jalan Kol H Burlian, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL) KM 8, Palembang, diduga telah diserobot oleh oknum mafia tanah dan pejabat BPN Palembang.
“Kami menduga terdapat keterlibatan mafia tanah dan diduga oknum pejabat BPN Palembang dalam persoalan Sengketa Tanah ini berdasarkan bukti dan dokumen yang ada,” ungkap Koordinator Lapangan Ansori.
Para demonstran ini meminta keadilan dan penegakan hukum dalam menyelesaikan Sengketa Tanah ini, mengingat tanah tersebut merupakan milik keluarga ahli waris almarhum Kgs Nanung. “Kami terus berupaya karena tanah ini sebenarnya adalah milik keluarga ahli waris Nanung,” ujar Ansori.
Berdasarkan bukti yang ditemukan, terdapat penggunaan sporadik oleh Lembaga Hukum (LH) pada tahun 2017, yang kemudian dijadikan dasar untuk menerbitkan sertifikat tanah dengan batas-batas tertentu.
“Tanah yang dimaksudkan sebagai tanah mentah sebenarnya adalah tanah kosong yang kepemilikannya tidak jelas. Namun, tanah milik keluarga kami memiliki batas-batas yang jelas, seperti berbatasan dengan jalan raya di sebelah utara dan berbatasan dengan tanah milik Ansor di sebelah selatan,” jelas Ansori.
Kgs Ahmad Hayat, selaku ahli waris Kgs Nanung, menyebutkan bahwa mereka pernah mengirim surat kepada satgas Mafia Tanah di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN di Jakarta, bahkan kepada Presiden dan pihak lainnya. Namun, hingga saat ini, belum ada tindakan konkret yang diambil oleh pihak Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN.
“Salah satu surat yang kami kirimkan menginstruksikan kepada BPN kota Palembang untuk melakukan penanganan berdasarkan peraturan yang ada. Namun, hingga kini kami tidak pernah dipanggil oleh BPN kota Palembang,” ungkap Hayat. (Ril)
Editor: Syaidina Ali
Pos Terbaru
Sponsor
<
x
x
Tidak ada komentar