Johan Dijerat Hukuman Mati Atas Kepemilikan Ekstasi Sebanyak 9.930 Butir

Sumsel Independen – Terdakwa Johan Maliki alias Jo residivis kasus yang sama kembali terjerat kasus hukum, kali ini Terdakwa ditangkap polisi kepemilikan narkotika jenis pil Ekstasi sebanyak 9.930 butir.

Terdakwa Johan Maliki lepas dari jeratan hukuman mati atau seumur hidup, Terdakwa divonis 15 tahun penjara oleh Majelis Hakim yang diketuai Hakim Masrianti SH MH, di PN Tipikor Palembang, Selasa (19/12/2023).

Baca Juga

Kejaksaan Tetapkan Neti Herawati sebagai Tersangka Korupsi Dana Makan Minum Tahfidz

4 hari lalu

Kapolrestabes Palembang Minta Masyarakat Tidak Menggelar Takbir Keliling, Apabila Masih Akan di Tilang dan Penyitaan Kendaraan

3 minggu lalu

Selain divonis penjara Terdakwa juga dikenakan denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan.

Dalam putusannya Majelis Hakim, menyatakan bahwa perbuatan Terdakwa telah terbukti bersalah melakukan tanpa hak atau melawan hukum, memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman yang beratnya melebihi 5 gram.

Atas perbuatannya Terdakwa diancam pidana dalam Pasal 114 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia No.35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Baca Juga

Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Hilang ABK Jukung Yang Meledak atau Terbakar

3 minggu lalu

Mantan Wali Kota Harnojoyo Bakal Jadi Saksi Dugaan Kasus Penipuan Jual Beli Proyek Alkes

4 hari lalu

“Mengadili dan menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa Johan Maliki, dengan pidana 15 tahun penjara denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan,” tegas Hakim dalam sidang

Sebelumnya JPU Kejati Sumsel, menuntut Terdakwa Johan Maliki dengan pidana penjara selama 16 tahun penjara denda Rp 1,5 miliar subsider 6 bulan kurungan.

Diketahui dalam dakwaan JPU Kejati Sumsel, berawal Terdakwa Johan MALIKI Als JO ditelepon oleh ADEK (DPO) yang meminta Terdakwa untuk mengambil bungkusan yang berisi dua bungkus narkotika jenis pil esktasi dan Terdakwa dijanjikan upah Rp 2 juta oleh Adek (DPO)

ADEK kembali menelepon dan menyuruh Terdakwa keluar ke jalan besar KM 14 dan menyuruh Terdakwa untuk masuk ke dalam jalan menuju ke rumah anak Terdakwa yaitu (saksi OCTA ANTARI) dan mengarahkan Terdakwa untuk mengambil bungkusan yang berada di dalam tong sampah di depan sebuah warung.

Setelah mengambil bungkusan tersebut, Terdakwa pulang dengan berjalan kaki menuju ke rumah saksi OCTA. Namun saat Terdakwa tiba di depan rumah, anggota Direktorat Narkoba Polda Sumsel, langung melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan didapati 2 bungkus besar kantong aluminium yang berisikan 9.930 butir narkotika jenis pil Ekstasi

Dan Terdakwa beserta barang bukti langsung di bawa ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Selatan guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (DN)