Griya Literasi

Petani Tembakau Kian Sedikit, Pemasaran Makin Sulit

Sabtu, 24 Jun 2023 13:40 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Meski Kabupaten Lahat memiliki 24 kecamatan, namun Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat mencatat, di Kabupaten Lahat mencatat hanya ada dua wilayah yang masih miliki perkebunan tembakau, dengan total petani sebanyak 68 Kepala Keluarga (KK). Yakni 50 KK di Kecamatan Merapi Selatan dan 18 KK di Kecamatan Muara Payang. Dua wilayah tersebut, juga miliki pola penanaman tembakau yang berbeda.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat, Vivi Anggraini SSTP MSi, melalui Kabid Produksi, Okta Dinjaya mengatakan, saat ini petani tembakau kian sedikit. Penyebabnya, harga jual tembakau dan pemasarannya yang selama ini makin sulit. Namun hal tersebut tidak menyurutkan para pera petani tembakau. Karena saat ini, petani tembakau kembali bergeliat. Disamping itu, sudah ada orang yang siap menampung, tembakau hasil dari petani tersebut.

“Sejak awal tahun 2022 lalu, kita terus bersosialisasi kepada petani tembakau. Bahkan kita pernah membawa orang yang mau menampungnya. Dimulai dari sana, petani tembakau kembali bergeliat,” kata Okta, Sabtu (24/6/2023).

Okta menjelaskan, dua wilayah yang masih memiliki perkebunan tembakau ini, memiliki pola penanaman yang berbeda. Bila petani tembakau di Sukamerindu menanam tembakau di lahan khusus, sedangkan petani di Merapi Selatan bertanam tembakau di lahan yang selalu berpindah-pindah.

“Kalau di Merapi Selatan, tembakau ini seperti tanaman sela, yang bertugas menyuburkan lahan. Pola tanam yang berpindah-pindah ini, sudah jadi tradisi di Merapi Selatan. Kita sudah berupaya berikan pembinaan terkait cara tanam yang benar, tapi sulit untuk merubah pola yang sudah jadi tradisi,” jelasnya.

Dari dua kecamatan tersebut, pada tahun 2022 lalu, mampu menghasilkan hasil produksi sebanyak 32,1 ton. 23,1 ton berasal dari petani tembakau di Merapi Selatan dan 9 ton sisanya berasal dari petani tembakau di Muara Payang. Untuk pengolahan dan penjualan, masih dilakukan secara tradisional berubah baku tembakau. Namun ada satu petani di Kecamatan Muara Payang, yang telah mengolah hasil panen dengan membuat produk rokok sendiri.

“Ada satu petani yang sudah bikin rokok sendiri, namanya Rokok LAL (Lawang Agung Lama), milik Imran Sumardi warga Lawang Agung Lama. Hasilnya cukup diminati warga, bahkan sekarang Imran kesulitan dengan bahan bakunya,” terangnya. (via)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode