Griya Literasi

Siswa SMPN 1 Gumay Talang Buat Lemang Varian Rasa

Kamis, 7 Mar 2024 16:30 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – Bicara kuliner Indonesia memang tidak ada habisnya. Apalagi bila makanan tersebut merupakan salah satu warisan budaya lokal, tentu bukan hanya karena rasanya saja yang lezat tapi juga memiliki makna saat dihadirkan pada acara tertentu. Seperti halnya, makanan lokal satu ini yang berada di Kabupaten Lahat yaitu Lemang.

Biasanya Lemang hanya memanfaatkan bahan utama beras ketan, garam, dan santan dengan dibalut kulit pisang yang dimasukkan kedalam batang bambu, namun di SMP Negeri 1 Gumay Talang yang juga sebagai satu-satunya Sekolah Penggerak jenjang SMP se-Kabupaten Lahat, Lemang justru diolah secara variatif, dengan lima rasa.

Kepala SMP Negeri 1 Gumay Talang, Budiman SPd menjelaskan, pembuatan Lemang merupakan projek ketiga dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Kurikulum Merdeka yang diimplementasikan oleh siswa kelas VII. Projek ketiga ini, mengusung tema melestarikan budaya lokal, melalui makanan khas daerah (Lemang). Selain sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat, ini juga upaya pihak sekolah untuk mengenalkan kepada generasi muda cara mengolah dan membuat makanan tersebut jadi lebih diminati semua kalangan nantinya.

“Proses lebih diutamakan daripada hasil. Oleh karena itu, anak bukan hanya tahu cara membuatnya saja, tapi juga sudah diberikan materi tentang Lemang oleh ahli dibidangnya (tokoh adat setempat). Ini juga bakal jadi bahan evaluasi bagi kami, yang nantinya anak akan diajarkan cara pengemasan yang menarik yang mengarah kepada kewirausahaan,” jelas Budiman, Kamis (7/3/2024).

Hal senada juga disampaikan Fasilitator P5, Leni Marlina SPd mengatakan, biasanya Lemang hanya diolah dengan rasa original tapi di SMPN 1 Gumay Talang, Lemang di kreasikan dan modifikasi dengan lima rasa yaitu original, pisang, pandan, abon, dan durian. Varian Rasa tersebut jadi strategi dalam menarik nafsu makan agar siswa juga memiliki pengalaman akan rasa yang baru terhadap Lemang.

“Ini disebut Lemang anti gagal, karena sebelum proses pemanggangan, Lemang dikukus terlebih dahulu hingga matang, lalu dibakar. Guna melihat dan mengetahui tingkat kematangan”, ujar Leni didampingi Fasilitator P5 Dwi Nirma Atika SPd.

Nirma menambahkan, selain membuat Lemang sebagai projek ketiga P5, siswa kelas VII juga melakukan projek pertamanya dengan tema yang berhubungan kepada akhlak kepada Tuhan Yang Maha Esa dan akhlak pribadi, melalui kegiatan shalat berjamaah, kegiatan tahfidz dan tilawah Quran. Projek kedua yang telah dikaksanakan juga yakni demokrasi, melalui pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS. “Diutamakan dalam pembentukan karakter siswa, alah bisa karena biasa,” tutupnya. (via)

Laporan: Via
Editor: Syaidina Ali

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode