Temui Rintangan Embung Air Sedalam 1 Meter, Satgas TMMD Segera Manfaatkan Kayu Gelam

Sumsel Independen – Pembukaan jalan baru di Kampung Serang, Kelurahan Karya Mulya, Kecamatan Sematang Borang, terus dilakukan Satgas TMMD ke-116 Kodim 0418/Palembang.

Pembukaan jalan sepanjang 1,2 kilometer ini berada di atas lahan rawa dan gambut.

Baca Juga

Tersangka Mantri Bank BRI di Pali Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Dana KUR

6 hari lalu

Tol Kapal Betung Akan Dibuka Lebaran Tahun Ini

1 bulan lalu

Sehingga saat pembukaan jalan, para prajurit bersama warga menghadapi banyak tantangan, terlebih beberapa hari terakhir di lokasi tersebut diguyur hujan.

Terbaru, anggota Satgas mendapatkan satu titik embung air dengan kedalaman 1 meter.

Keberadaan embung air ini tidak memungkinkan prajurit untuk melakukan penimbunan karena kondisinya yang cukup dalam.

Baca Juga

Alfaro Apresiasi Pihak Kepolisian, Minta Pelaku pembunuh Ibu dan Anak Dihukum Setimpal

1 minggu lalu

Hore, ASN Sumsel Libur Idul Fitri Hingga 10 Hari

3 minggu lalu

Namun demikian, tantangan tersebut tidak membuat anggota bersama warga menghentikan pekerjaan.

Pekerjaan dengan konsep gotong royong ini rencananya akan memanfaatkan kayu gelam dan batang kelapa. Tujuannya untuk menahan material bahu jalan agar tetap dibuka di atas embung tersebut.

Dari hasil pantauan, kedalaman embung air ini mencapai pinggang orang dewasa.

Hal ini diketahui setelah dicek langsung Dan SKK Kapten Czi Sarbanu di titik embung air. Hasilnya, embung air cukup dalam dengan dasar paling tinggi sedalam 1 meter.

“Embung ini sangat dalam, ini saja sudah mencapai 1 meter,” kata Kapten Sarbanu, Jumat (19/05).

Dengan kondisi seperti ini, sambung Kapten Sarbanu, pihaknya akan memanfaatkan kayu gelam untuk dicerucup ke dasar embung.

“Pencerucupannya menggunakan alat berat, hal ini untuk memastikan jika kayu gelam tersebut tidak bergerak lagi atau sudah tertancap di dasar tanah,” jelasnya.

Setelah dicerurup, pihaknya melakukan pengendapan dan dipasang batang kelapa di dasar bahu jalan. Batang kelapa ini untuk menahan material jalan agar tidak bergerak.

“Di bagian lain, kayu gelam itu juga kita pasang di kanan dan kiri bahu jalan. Tujuannya agar saat kita bukan lahan untuk bahu jalan, materialnya tidak bergerak,” terangnya.

Untuk itulah, pihaknya berharap kegiatan pembukaan jalan TMMD ini bisa berlangsung lancar tanpa hambatan. Sehingga jalan ini sudah bisa digunakan masyarakat saat penutupan TMMD ke-116 pada 8 Juni mendatang.

“Dengan bantuan masyarakat sekitar, kami optimis jika pembukaan jalan baru ini bisa selesai tepat waktu,” harapnya. (Rilis)