0
Sumsel Independen – Sejak tahun 1946 setiap tanggal 3 Januari Kementerian Agama merayakan hari lahirnya, atau yang sering disebut dengan nama Hari Amal Bakti (HAB) Kementeraian Agama. Pada tahun 2024 ini merupakan HAB Kementerian Agama yang ke-78 dengan mengusung tema “Indonesia Hebat Bersama Umat”. Perayaan Hari Amal Bakti Kementerian Agama Republik Indonesia bukan semata-mata sebuah acara seremonial yang sekadar tercatat dalam kalender, namun perayaan ini menyiratkan panggilan mendalam untuk terlibat dalam proses transformasi sosial yang mengilhami kebaikan tanpa batas.
Esensi dari Amal Bakti didasari oleh ruh Pengabdian tanpa pamrih. Ia adalah kesediaan untuk melangkah maju dan memberikan tanpa mengharapkan imbalan atau penghargaan. Melalui setiap tindakan kecil kebaikan, terukirlah harapan untuk memperbaiki dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua.
Hari Amal Bakti mencerminkan kerinduan untuk menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan, mengajarkan toleransi, dan menuntun masyarakat menuju kesetaraan. Ia adalah peringatan yang mengejewantahkan bahwa kebaikan sekecil apapun tidak boleh terlewatkan, karena setetes kebaikan memiliki daya untuk menorehkan jejak yang abadi dalam sejarah kehidupan, sebagaimana yang Allah firmankan; siapa saja yang melakukan kebakikan sekecil zarah, maka ia akan mendapatkan balasannya. (Q.S. Alzalzalah: 7).
Pada dasarnya, Amal Bakti bukan hanya tentang memberi materi, tetapi juga tentang memberi ruang bagi kedermawanan dan kebaikan hati. Ia mengajarkan tentang kepedulian, kehangatan, dan keterlibatan aktif dalam membentuk realitas sosial yang lebih baik. Melalui Amal Bakti, kita memperkokoh panggung solidaritas, memelihara semangat berbagi, dan menciptakan ikatan kebersamaan yang menjadikan masyarakat sebagai satu kesatuan yang kuat.
Semangat Amal Bakti tidak berhenti pada satu perayaan. Ia mengalir dalam setiap tindakan harian yang dipenuhi dengan kebaikan. Hari Amal Bakti adalah peringatan untuk memandang kebaikan sebagai pondasi dari setiap perubahan positif dan menjadi pemacu utama dalam perjalanan Indonesia Hebat Bersama Umat.
Pelayanan berkeadilan adalah tonggak utama dari setiap perayaan Hari Amal Bakti. Kementerian Agama, bersama dengan berbagai mitra dan masyarakat secara luas, telah dan terus berupaya memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang sama terhadap kesempatan, layanan, dan haknya. Inklusivitas dan kesetaraan bukanlah hanya slogan, tetapi menjadi dasar yang ditegakkan dalam setiap kegiatan dan program yang diselenggarakan.
Pelayanan masyarakat yang berkeadilan memerlukan pemahaman mendalam tentang kebutuhan setiap individu, terutama mereka yang berada dalam kelompok rentan atau kurang beruntung. Kementerian Agama melalui inisiatifnya terus mendorong upaya yang berkelanjutan untuk menjangkau dan memastikan bahwa tidak ada yang terpinggirkan dalam proses pelayanan.
Keadilan tidak hanya berkaitan dengan pemberian hak, tetapi juga dengan pemberdayaan. Ini berarti memberikan alat dan dukungan yang diperlukan bagi setiap individu untuk menjadi agen perubahan dalam kehidupannya sendiri. Melalui edukasi, pelatihan, serta pengembangan kesadaran, masyarakat diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam merayakan Hari Amal Bakti, kita merayakan komitmen bersama untuk menjadikan kebaikan sebagai prinsip panduan hidup. Mari bersama-sama kita melayani masyarakat dengan adil, inklusif, dan bermartabat. Sehingga amal bakti menjadi ruh Pengabdian tanpa pamrih.
Semoga tulisan ini dapat mengingatkan pentingnya pelayanan masyarakat yang berkeadilan sebagai tujuan utama dari Hari Amal Bakti dan menjadi panggilan untuk terus bergerak maju dalam mewujudkannya.
Penulis : Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si (Rektor Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang)
Editor: Syaidina Ali
Pos terkait
Pos Terbaru
Sponsor
<
x
x
Tidak ada komentar