Griya Literasi

Pemanfaatan Perpustakan Sekolah Sebagai Upaya Peningkatan Literasi Informasi dan Minat Baca

Senin, 18 Des 2023 23:31 5 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen — Perpustakaan merupakan sebuah wadah untuk mencari atau mendapatkan informasi. Selain itu, perkembangan teknologi informasi juga memberikan dampak yang besar bagi dunia usaha, antara lain Perpustakaan, kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi sangat membantu dalam peningkatan kualitas layanan yang terdapat di Perpustakaan. Untuk mendapatkan fungsi Perpustakaan yang optimal, pustakawan dapat memberikan atau memberikan layanan prima adalah layanan yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna Perpustakaan. Salah satu syarat dari pustakawan yang dibutuhkan adalah komunikasi yang baik, sehingga pustakawan dapat berkomunikasi secara efektif dengan pengguna layanan Perpustakaan.

Selain itu Berdasarkan UU No.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi Perpustakaan sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Oleh karena itu Perpustakaan dituntut untuk mampu mengembangkan pengetahuan, keterampilan serta keaglian dalam bidang Perpustakaan, dokumentasi dan informasi, serta teknologi informasi.

Hal penting yang harus menjadi perhatian pada Perpustakaan ialah mengenai kualitas pelayanan Perpustakaan. Karena semakin berkualitasnya pelayanan perpustakan akan semakin membuat Perpustakaan menjadi bermutu dan tentunya akan membuat pengunjung Perpustakaan merasa puas dan nyaman karena mendapatkan pelayanan yang baik di Perpustakaan. Kualitas pelayanan Perpustakaan sendiri haruslah berorientasi pada usaha untuk memenuhi keperluan dan keinginan pustakawan atau pengunjung Perpustakaan. Pustakawan dan Perpustakaan menjadi aspek penting dalam meningkatkan minat baca ssiswa

Kegiatan belajar yang dilakukan para siswa tidak terlepas dari kegiatan membaca. Semua hal yang dilakukan dalam proses belajar – mengajar tidak terlepas dari kegiatan membaca. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa siswa lebih tertarik terhadap minat baca buku fiksi daripada buku – buku teks pelajaran non fiksi.

Selain itu, Perpustakaan sendiri dilabeli sebagai sesuatu yang berkonotasi negatif dan membosankan yang akhirnya menjadi tempat yang kurang diminati oleh para siswa dan siswi di sekolah.

Dalam hal ini penting sekali untuk terus melakukan inovasi – inovasi yang kreatif untuk membuat para siswa tertarik untuk datang ke Perpustakaan dan melakukan kegiatan – kegiatan Literasi, sehingga dapat meningkatkan minat baca. Saat ini sudah banyak sekolah – sekolah yang melakukan kegiatan – kegiatan Literasi guna untuk membantu dalam meningkatkan minat baca terhadap siswa – siswi.

Kegiatan ini cukup menarik karena dilakukan dengan berbagai program yang membuat siswa – siswi menjadi merasa tidak bosan. Upaya dalam meningkatkan minat baca ini merupakan upaya dari berbagai kalangan seperti pemerintah dan pendidikan karena rendahnya minat dalam membaca.

Menurut Standar Nasional Indonesia untuk Perpustakaan Sekolah (SNI 7329-2009), pengertian Perpustakaan sekolah adalah Perpustakaan yang berada di lingkungan pendidikan dasar pada satuan pendidikan formal dan menengah yang merupakan bagian integral atau satu kesatuan dari kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan Sehingga Perpustakaan sekolah menjadi tempat yang paling utama di lingkungan sekolah.

Perpustakaan sekolah dapat menyediakan informasi dan ide yang merupakan fondasi agar berfungsi secara baik di dalam masyarakat masa kini yang berbasis informasi dan pengetahuan. Perpustakaan sekolah merupakan sarana atau tempat bagi para murid agar terampil belajar sepanjang hayat dan mampu menjadikan semengembangkan daya pikir Sudah terlihat jelas bahwa Perpustakaan Sekolah merupakan fondasi pada lembaga pendidik sekolah merupakan fondasi pada lembaga pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan yang berada di Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 4 Kelekar Yang terletak di Desa Suban Baru, Kecamatan Kelekar, Kabupaten Muara Enim. Saat ini masih pada masa transisi Covid – 19 yang mana sekolah mulai melaksanakan tatap muka secara penuh Hal ini Selama sekolah di saat pandemi lalu tentunya kunjungan ke Perpustakaan menjadi ditiadakan dan menjadi salah satu factor menurunnya Minat Baca Siswa. Dengan adanya masa transisi ini terdapat beberapa upaya yang dilakukan sekolah untuk terus ikut serta dalam meningkatkan minat baca.

Adapun upaya yang di lakukan pengelola Perpustakaan dan dewan guru yakni mengajak siswa – siswi untuk mengembangkan minat dan bakat siswa-siswi dan menjalankan program Literasi yang ada. Program tersebut mengharuskan setiap kelas mempunyai perwakilan untuk menunjukkan hasil dari literasinya atau menunjukkan potensi diri yang mereka miliki di depan teman temannya setelah melakukan yasinan bersama setiap hari jumat yang setiap minggunya perwakilan tersebut selalu bergantian. Dari program ini terdapat siswa – siswi yang menampilkan bakat dan hasil dari literasinya, antara lain berupa tahfidz qur’an dengan sambung ayat – ayat al –qur’an, menceritakan kembali hasil bacaan yang dibaca, membaca puisi, membaca surat – surat pendek dan lain – lainnya. Selain itu, Perpustakaan juga sering dijadikan sebagai tempat belajar yang digunakan selain menggunakan ruang kelas. Hal ini juga merupakan sebuah upaya agar siswa – siswi dapat lebih sering mengunjungi Perpustakaan dan membaca disana.

Literasi tidak sekedar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi merupakan keterampilan penting dalam hidup. Menumbuhkan minat baca erat sekali hubungannya dengan Perpustakaan.

Karena itu guru perlu memperkenalkan siswa dengan Perpustakaan. Dan penting juga bagi pustakawan atau pengelola Perpustakaan dan dewan guru untuk memberi petunjuk – petunjuk kepada siswa dan membuat suasana Perpustakaan menjadi nyaman untuk didatangi. Pada waktu-waktu senggang guru menganjurkan supaya siswa pergi membaca ke Perpustakaan dan pustakaan dapat memberikan informasi tentang buku – buku yang baik untuk dibaca. Yang akhirnya akan membuat siswa merasa tertarik untuk membaca karena terdapat banyak koleksi buku – buku yang tersedia di Perpustakaan.(tegar/umi)


Editor: Umi

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode