Griya Literasi

Sulit Terurai, Kulit Durian Buat Volume Sampah Lahat Meningkat

Kamis, 25 Jan 2024 19:05 2 menit membaca
PEMKAB MUBA

Sumsel Independen – durian, buah yang memiliki kulit berduri ini cukup banyak disukai semua kalangan, dari anak-anak hingga tua. Namun siapa sangka, kulit buah yang memiliki julukan king of fruits atau raja buah tersebut tergolong Sampah yang sulit terurai.

Di Kabupaten Lahat sendiri, saat ini buah durian jadi primadona di kalangan masyarakat. Bahkan tidak sulit juga untuk menemukan penjual buah tersebut di sepanjang Jalan Kolonel H Burlian Kelurahan Pasar Lama Kota Lahat. Ternyata dibalik musim buah manis tersebut, juga jadi penyebab volume Sampah di Kota Lahat meningkat. Peningkatan Sampah didominasi oleh Sampah kulit buah durian. Selain itu juga batok kelapa, kulit buah rambutan dan lainnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat, Agus Salman melalui Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Indra Buana SH MH, tak menampik adanya peningkatan jumlah Sampah dari hari-hari biasanya sebelum musim buah. Saat ini, jumlah Sampah yang terkumpul capai 66 ton perhari. Namun, 54 ton Sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Gumay Talang.

“Ya benar, ada peningkatan, estimasinya masih di bawah 10 persen. Bertambahnya volume Sampah ini, tentu ikut meningkatkan volume Sampah yang ada di TPA, karena Sampah kulit durian tidak bisa cepat terurai,” ujar Indra Buana, Kamis (25/1/2024).

Indra mengatakan, meski ada penambahan volume Sampah, pihaknya belum sampai menambah armada pengangkutan Sampah. Saat ini, total armada yang siap melayani masyarakat, sebanyak 23 armada.

“Kita terus berupaya melayani pengangkutan Sampah di 24 kecamatan. Untuk di kecamatan yang jauh, pengangkutan ada yang per dua Minggu,” katanya.

Terkait peningkatan jumlah volume Sampah, Indra membeberkan, bukan hanya dipengaruhi musim buah saja, namun juga karena faktor kian bertambahnya jumlah penduduk. Mengingat Sampah terbanyak berasal dari Sampah rumah tangga.

“Untuk langkah pengurangan volume Sampah ke TPA, solusinya ya pemilahan. Jika Sampah rumah tangga di masyarakat sudah dipilha sebelum dibuang, Sampah yang masuk ke TPA otomatis jadi berkurang,” jelasnya. (via)

Laporan: Via
Editor: Syaidina Ali

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    MAJALAH TERBARU

    Majalah Independen Edisi LIV

    Sponsor

    Wujudkan Supremasi Hukum
    <

    Majelis Dzikir Ustadz H. Hendra Zainuddin

    Bengkel Las Listrik Karya Jaya

    Perumahan

    xBanner Samping
    xBanner Samping
    Beranda Cari Trending Lainnya
    Dark Mode