Tidak Hadir Kampanye Anies Baswedan, Herman Deru: Hostnya dari PKS | Pengamat: Tidak Etis

Sumsel Independen — Tidak hadirnya Ketua DPW Partai Nasdem, Herman Deru, dalam kampanye akbar Calon Presiden Anies Baswedan di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang pada 25 Januari 2024 lalu, menimbulkan pertanyaan besar. Sebagai elit partai yang mendukung Anies Baswedan, kehadiran Deru seharusnya menjadi dukungan yang signifikan.

Dalam wawancara dengan Sumsel Independen, Herman Deru memberikan alasan ketidakhadirannya. Menurutnya, ia tidak hadir karena host acara berasal dari Partai Pks, sedangkan dirinya berasal dari Nasdem. “Hostnya dari Pks, sedangkan sekarangkan Nasdem,” ungkap Deru usai Kampanye Akbar Partai Nasdem di Benteng Kuto Besak, Rabu (31/01/2023).

Baca Juga

Sempat Diisukan Jadi Cawagub Sumsel, Lury Eliza Alex Noerdin Fokus Jadi Wakil Rakyat

2 minggu lalu

Ridwan Mukti Sarankan Heri Amalindo Pilih Calon Wakil Gubernur dari Komering Atau Ogan

1 minggu lalu

Pengamat Politik, Bagindo Togar, menilai jawaban Deru tidak etis. Togar menyatakan bahwa jawaban tersebut menciptakan citra pemimpin yang tidak dapat dijadikan panutan dan bertanggung jawab secara politik.

“Tidak logis, publik tidak bisa menerimanya dan tidak etis. Sudah jelas bahwa partai pendukung utamanya (Capres Anies) ialah dari partainya. Sangat tidak gentle dan sangat disayangkan,” tegas Bagindo.

Mengenai peluang Herman Deru maju di Pilkada Serentak, Bagindo mengatakan bahwa jika Nasdem di Pemilihan Legislatif (Pileg) tidak mampu meraih lebih dari 8 kursi, peluangnya semakin kecil. Terlebih lagi, kemungkinan Deru berpasangan dengan Mawardi Yahya dari partai Gerindra, yang berseberang arah politik dengan Pilpres 2024, semakin mengecil.

Baca Juga

Akademisi Hingga Mahasiswa Asal Muba Tolak Calon Bupati Koruptor

1 minggu lalu

Agus Fatoni Layak Maju Cagub Sumsel

1 hari lalu

“Kalau sampai pileg suara Nasdem kecil, kecil kemungkinan ia maju,” ujar Bagindo.

Kondisi semakin rumit dengan keterlibatan Deru dalam kasus PT SMS dan dugaan manipulasi hasil RUPS Luar Biasa (RUPS-LB) Bank Sumselbabel (BSB) yang digelar di Pangkal Pinang pada 9 Maret 2020 lalu.

“Tapi yang paling mencolokkan kasus RUPS Bank SumselBabel, karena kasus ini tergolong buktinya sangat lengkap dan faktual, sulit untuk mengelak,” tutup Bagindo. (pp)